Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Emas batangan Antam. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)
Emas batangan Antam. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Jumat (14/3/2025) yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali mengalami kenaikan signifikan, dan menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH).

Menurut situs logammulia.com, harga emas naik Rp28 ribu menjadi Rp1,742 juta per gram. Begitu juga dengan harga buyback hari ini, naik Rp28 ribu menjadi Rp1,591 juta per gram.

Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp921 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,742 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp3,424 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp5,111 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp8,485 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp16,915 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp42,162 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp84,245 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp168,412 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp420,765 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp841,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,68h miliar. 

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Faktor pendorong lonjakan harga emas Antam

Faktor utama pendorong kenaikan harga emas Antam ialah kenaikan harga emas dunia. Berdasarkan data Goldprice, posisi harga emas dunia di pasar spot pagi ini berada di level 2.986,36 dolar Amerika Serikat (AS) per troy ounce (oz).

Analis emas sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan kenaikan harga emas didorong sentimen negatif pasar terhadap sinyal Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).

Begitu juga dengan sinyal penurunan suku bunga yang dikeluarkan Bank Sentral Inggris alias Bank of England.

“Dan data inflasi di Inggris yang relatif stabil, terus mengalami penurunan. Sehingga ada indikasi Bank of England akan menurunkan suku bunga 50-60 basis poin di bulan Oktober ini. Ini mengindikasikan bahwa salah satu negara yang membuat bursa emas dunia adalah Inggris sudah mempunyai langkah untuk penurunan suku bunga,” kata Ibrahim.

Tensi geopolitik di Timur Tengah yang kian memanas juga menjadi pemicunya, serta kondisi perekonomian China yang melemah.

“Pasca pemerintah menggelontorkan stimulus, terjadi deflasi yang luar biasa. Ini mengindikasikan perekonomian China mengalami masalah luar biasa pascakrisis properti. Kemudian pemerintah China juga sedang melakukan lelang obligasi sebesar 6 triliun yuan China, ini lelang besar-besaran, dan investor akan kembali ke emas dunia,” ucap Ibrahim.

3. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Editorial Team