Neraca Perdagangan RI Cetak Surplus, Rupiah Ditutup Menguat

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat cukup tajam pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (17/5/2022).
Dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 52 poin ke level Rp14.644 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.696 per dolar.
1. Faktor penyebab rupiah menguat
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat karena dolar telah melemah dari level tertinggi dua dekade. Penyebabnya adalah karena imbal hasil obligasi AS turun sebagai akibat dari kekhawatiran investor bahwa kenaikan suku bunga jangka pendek yang agresif dari Federal Reserve AS akan menyeret pertumbuhan jangka panjang AS.
“Beberapa bukti yang menunjukkan perlambatan ekonomi AS muncul Senin dengan indeks manufaktur Empire State Fed New York menunjukkan penurunan mendadak selama Mei,” kata Ibrahim.
2. Data ekonomi RI buat rupiah melesat
Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut rupiah menguat karena baiknya data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 surplus sebesar 7,56 miliar dolar AS. Surplus ini terjadi akibat nilai ekspor lebih tinggi, dibandingkan posisi impornya.
Pada April 2022 ekspor Indonesia menyentuh 27,32 miliar dolar AS, atau naik 3,11 persen secara month to month (mtm). Sementara posisi impor Indonesia hanya 19,76 miliar dolar AS, atau turun 10,01 persen.
“Surplus ini beruntun selama 24 bulan,” katanya.
3. Proyeksi rupiah besok
Dalam perdagangan sore ini, mata uang garuda ditutup menguat 52 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 55 poin.
Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim menyebut mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif.
“Namun, ditutup melemah di rentang Rp14.630-Rp14.680,” katanya.