Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OECD Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI hanya 4,7 Persen di 2025

Ilustrasi inflasi (pixabay.com/Alexandra_Koch)
Intinya sih...
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi hanya 4,7 persen tahun ini oleh OECD.
  • Inflasi diperkirakan mencapai 2,3 persen pada 2025 dan defisit neraca transaksi berjalan sebesar 2 persen terhadap PDB.
  • Kebijakan moneter akan terus dilonggarkan di tengah pertumbuhan ekonomi yang lemah, sementara reformasi regulasi disarankan untuk mendorong investasi asing.

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini hanya akan berada di angka 4,7 persen.

Kemudian, pertumbuhan itu diprediksi akan meningkat tipis menjadi 4,8 persen pada 2026. Namun, kedua proyeksi ini masih di bawah target pertumbuhan ekonomi 5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat menjadi 4,7 persen pada tahun 2025. Melemahnya sentimen bisnis dan konsumen di tengah ketidakpastian kebijakan fiskal serta tingginya biaya pinjaman akan membebani konsumsi dan investasi swasta pada paruh pertama tahun 2025,” ucap OECD Economic Outlook yang dikutip, Rabu (4/6/2025).

1. Inflasi diperkirakan 2,3 persen di tahun ini

ilustrasi inflasi (unsplash.com/@joa70)

Di sisi lain, OECD juga memperkirakan inflasi akan berada di angka 2,3 persen pada 2025 dan meningkat menjadi 3 persen pada tahun 2026. Pelemahan nilai tukar rupiah turut memengaruhi harga barang, yang berkontribusi terhadap tekanan inflasi.

"Sementara itu, neraca transaksi berjalan diperkirakan akan mengalami defisit sebesar 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 2,4 persen dari PDB pada tahun 2026," jelas OECD.

 

2. Kebijakan moneter dipastikan tetap longgar hingga 2026

Anonim

Semetara itu, kebijakan moneter diperkirakan akan terus dilonggarkan sepanjang tahun 2025 dan 2026, mengingat tekanan inflasi yang tetap terkendali di tengah pertumbuhan ekonomi yang lemah.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, OECD menyarankan agar pemerintah konsisten menjalankan reformasi regulasi untuk dapat mengurangi hambatan bagi investasi asing.

"Saat ini, iklim investasi masih dipengaruhi oleh peraturan yang tumpang tindih, implementasi kebijakan yang tidak merata, serta koordinasi yang terbatas di antara lembaga-lembaga pemerintah," ungkap OECD.

3. Pertumbuhan ekonomi kuartal I capai 4,87 persen

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (pixabay.com/Tumisu)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat sebesar 4,87 persen.

Perekonomian nasional berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.695,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp3.264,5 triliun pada periode yang sama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us