Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,6-5,4 Persen

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (Youtube/@antaraTV)
Intinya sih...
  • Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,6%-5,4% pada 2025.
  • Kondisi perekonomian global yang belum stabil memerlukan kewaspadaan dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal.

Jakarta, IDN Times – Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen pada 2025. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di kisaran 4,7 persen–5,5 persen.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sudah mempertimbangkan laju pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025, yang hanya tumbuh 4,87 persen (year on year/yoy), yang juga dipengaruhi oleh kondisi eksternal.

“Dengan realisasi PDB kuartal I-2025 dan mencermati dinamika perekonomian global, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada dalam kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2025).

1. Tetap waspada meski AS-China turunkan tarif impor selama 90 hari

Perwakilan Amerika Serikat dan China berdiskusi tentang perang dagang (commons.wikimedia.org/Tia Dufour, White House)

Meskipun ketidakpastian perekonomian global sedikit mereda dengan adanya kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari, kondisi ini tetap memerlukan kewaspadaan. Selain itu, penguatan respons dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, mengendalikan stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus diperkuat, sehingga dapat memitigasi dampak ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal AS,” ujar Perry.

2. Pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan bakal membaik di semester II-2025

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, berbagai respons kebijakan perlu semakin diperkuat, antara lain melalui penguatan permintaan domestik serta optimalisasi peluang peningkatan ekspor.

Dalam kaitan ini, bauran kebijakan moneter dan makroprudensial Bank Indonesia yang didukung percepatan digitalisasi sistem pembayaran terus disinergikan dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah, termasuk dukungan terhadap implementasi program Asta Cita.

Meski demikian, Perry memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada semester II-2025, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, termasuk dari kenaikan belanja pemerintah.

“Perkembangan terkini pada kuartal II 2025 menunjukkan perlunya terus memperkuat upaya-upaya untuk mendorong berbagai kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan akan membaik pada semester II 2025, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, termasuk dari kenaikan belanja pemerintah,” tuturnya.

3. Kinerja ekonomi global diperkirakan membaik pascakesepakatan AS-China

ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Perry memproyeksikan prospek perekonomian dunia meningkat, dari sebelumnya 2,9 persen pada saat proyeksi April 2025 menjadi 3,0 persen.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan China diperkirakan akan lebih baik dibandingkan proyeksi April 2025, yang kemudian berdampak positif pada berbagai negara lain, termasuk Eropa, Jepang, dan India.

"Penurunan tarif juga diprakirakan menurunkan proyeksi inflasi AS, sehingga mendorong tetap kuatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR),” ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us