Panen Raya, Berhasil Turunkan Harga Beras?

03 Jun 2024, 13:27 WIB

Vadhia Lidyana

ilustrasi penjual beras di pasar (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Intinya sih...

Harga beras turun 4,41% dibandingkan April 2024 karena musim panen raya I.
Rata-rata harga beras di penggilingan Mei 2024 sebesar Rp12.438 per kg, turun dari Rp13.012 per kg pada April 2024.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga beras mengalami penurunan setelah musim panen raya I yang jatuh pada periode April-Mei 2024.

Plt Kepala BPS, Amalia Widyasanti mengatakan, harga beras di tingkat pengglingan pada Mei 2024, secara month-to-month (mtm) turun 4,41 persen dibandingkan April 2024.

“Tren penurunan harga beras memang terlihat di minggu ketiga bulan Mei karena banyaknya pasokan gabah dan beras dari daerah sentra tertentu, dan ini menyebabkan harga gabah dan beras lebih murah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/6/2024).

1. Harga beras di musim panen 2024 masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu

ilustrasi sawah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Rata-rata harga beras di penggilingan pada Mei 2024 sebesar Rp12.438 per kilogram (kg), dari sebelumnya mencapai Rp13.012 per kg pada April 2024. Kemudian, di pedagang grosir sebesar Rp13.471 per kg, turun dari Rp13.902 per kg pada April 2024.

Namun, jika dibandingkan Mei 2023, harga beras pada Mei 2024 melonjak 10,71 persen.

“Harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan mencakup beberapa seluruh wilayah di Indonesia,” ucap Amalia.

2. Harga gabah di tingkat petani turun

ilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun untuk harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Mei 2024 masih mengalami kenaikan sebesar 2,73 persen (mtm), dan secara tahunan (year on year/yoy) melesat 4,64 persen dibandingkan Mei 2023.

Namun, harga gabah kering giling (GKG) pada Mei 2024 turun 4,06 persen (mtm), dan naik 8,4 persen (yoy).

3. Penurunan harga beras sumbang deflasi

Ilustrasi beras yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Secara keseluruhan, BPS mencatat pada Mei 2024 ini terjadi deflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas penyumbang utama deflasi adalah harga beras.

Pada Mei 2024, beras kembali mengalami deflasi sebesar 3,59 persen, dan memberi andil deflasi sebesar 0,15 persen. Meskipun produksi beras mulai menurun, deflasi komoditas beras masih terjadi karena stok beras yang tersedia masih memadai.

“Secara umum 29 provinsi mengalami deflasi beras, 1 provinsi stabil, dan 8 provinsi mengalami inflasi beras,” ujar Amalia.