Pelatihan Prakerja Dikritik Konten Gratisan, Ini Respons Pemerintah

Jakarta, IDN Times - Pelatihan Kartu Prakerja kembali menjadi sorotan. Metode pelatihan online yang diberikan dalam Kartu Prakerja dianggap mirip dengan konten-konten gratis yang ada di Youtube maupun platform lainnya.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan bahwa yang membedakan pelatihan ini dengan pelatihan lainnya adalah bantuan yang diberikan pemerintah.
Bilamana masyarakat mengikuti program pelatihan dalam Kartu Prakerja, kata dia, mereka akan mendapat insentif dan biaya pelatihannya dibayarkan oleh pemerintah.
"Pelatihan online ini sudah sering saya bicarakan dan respons bahwa kami memberikan bantuan ke peserta. Dan peserta memiliki pilihan full. Kalau ada gratis di luar Prakerja secara rasional tidak akan memanfaatkannya. Jadi kita percaya pilihan peserta," ujarnya dalam video conference, Senin (20/4).
1. Pemerintah menyerahkan keputusan untuk ikut program Kartu Prakerja kepada masyarakat

Panji menegaskan bahwa tidak ada paksaan dari pemerintah untuk memilih. Ia percaya masyarakat saat ini bisa memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah.
"Kami memberikan pilihan beragam. Ada 1.300 pelatihan dari ringan sangat praktis sampai advance. Itu diberikan karena kebutuhan. Kita percayakan ke peserta bisa memilih dan memilih untuk memanfaatkan bantuannya," tegasnya.
2. Pelatihan secara tatap muka masih sulit terlaksana lantaran masih merebaknya virus corona

Panji menambahkan, pemerintah sejatinya akan melakukan pelatihan secara tatap muka. Hanya saja, mewabahnya virus corona membuat hal itu urung terlaksana.
"Untuk saat awal ini, karena COVID-19 pemerintah sudah mengurasi pelatihan yang tatap muka. Namun Karena ada pembatasan sosial maka tahap awal yang sifatnya daring. Pemerintah akan mengevaluasi dan akan memberikan jenis pelatihan yang sifatnya tatap muka," lanjutnya.
3. Insentif untuk peserta yang mengikuti program Kartu Prakerja

Bagi penerima Kartu Prakerja, masing-masing akan mendapatkan insentif bantuan pelatihan sebesar Rp3,55 juta. Rinciannya, biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pascapelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan (Rp2,4 juta), plus insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.
Peserta bisa mengikuti sebanyak 2.055 pelatihan yang bisa diikuti di 198 lembaga melalui 8 platform yang menjadi mitra. 8 platform tersebut adalah Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Pijar Mahir, Sekolahmu, dan Sisnaker dari Kemenaker.