Penampakan Taksi Terbang yang Uji Coba di Jakarta

- Uji coba taksi terbang dilakukan di Jakarta Utara
- Evaluasi teknis dan keselamatan penerbangan masih diperlukan
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan demonstrasi penerbangan (demo flight) Advanced Air Mobility (AAM) alias taksi udara/taksi terbang yang dioperasikan oleh PT Prestige Aviasi.
Uji coba itu dilakukan untuk unit EHang216S di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta Utara. Demonstrasi penerbangan dilakukan untuk meningkatkan jam terbang serta gaining experience crew.
1. Kelanjutan dari evaluasi terhadap operator taksi terbang

Uji coba atau demonstrasi itu merupakan kelanjutan dari proses pendampingan dan evaluasi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub terhadap PT Prestige Aviasi selaku operator AAM sejak 2021. Termasuk pelatihan kru, uji terbang tanpa muatan, hingga demonstrasi terbatas dengan kru internal.
“Seluruh kegiatan dievaluasi berbasis manajemen risiko dengan mitigasi ketat untuk menjamin keselamatan. Kami mengambil pendekatan eksperimental untuk memfasilitasi pembelajaran teknologi dan persiapan operator,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa dikutip dari keterangan resmi, Jumat (27/6/2025).
2. Masih perlu kajian aspek keselamatan

Kemenhub juga melakukan evaluasi teknis pemenuhan aspek keselamatan penerbangan sesuai Peraturan Perundang-undangan dan diterbitkan persetujuan operasi untuk kegiatan demo flight di PIK 2.
“Ke depannya masih diperlukan kajian lebih lanjut guna memastikan pemenuhan keseluruhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, infrastruktur (vertiport) dan lingkungan untuk utilisasi AAM sebagai angkutan udara atau komersil,” kata Lukman.
3. Regulasi taksi terbang di Indonesia masih disiapkan

Seiring dengan evaluasi terhadap operator taksi udara, Kemenhub juga masih menyiapkan kerangka regulasi nasional terkait kendaraan masa depan itu. Namun, aspek keselamatan dan keamanan penerbangan akan tetap disesuaikan dengan kebijakan Otoritas Penerbangan Sipil Dunia ICAO.
“Kerangka regulasi nasional tengah disiapkan untuk mendukung implementasi teknologi ini secara bertahap dan terkendali. Ditjen Hubud juga sudah berkoordinasi dengan Civil Aviation Administrator China terkait kerja sama di bidang emerging technology, terutama AAM ini,” ucap Lukman.