Pendapatan Harita Nickel Tumbuh 25 Persen pada Semester-I 2024

- Harita Nickel mencatatkan pendapatan Rp12,8 triliun pada semester-I 2024, naik 25% dari tahun sebelumnya.
- Laba kotor pada kuartal-II 2024 mencapai Rp2,205 triliun, naik 36%, dan EBITDA meningkat 49% menjadi Rp3,168 triliun.
- Kapasitas produksi terus tumbuh dengan peningkatan penjualan bijih nikel dan output produksi FeNi serta MHP Ni yang signifikan.
Jakarta, IDN Times - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan kinerja keuangan yang positif selama paruh pertama 2024. Hal itu ditunjukkan lewat pertumbuhan pendapatan dibandingkan semester-I 2023.
Pada semester-I 2024, Harita Nickel mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp12,8 triliun atau meningkat 25 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp10,24 triliun.
"Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan output produksi dan volume penjualan yang lebih tinggi di seluruh operasi penambangan dan pengolahan," kata Head of Investor Relations Harita Nickel, Lukito Gozali dalam keterangan resminya, Rabu (31/7/2024).
1. Laba kotor dan bersih Harita Nickel

Selain itu, Harita Nickel juga membukukan laba kotor pada kuartal-II 2024 sebesar Rp2,205 triliun atau naik 36 persen dari Rp1,618 triliun dibandingkan kuartal-I 2024.
"Peningkatan ini juga didukung oleh membaiknya harga nikel global di kuartal kedua yang memberikan kontribusi positif terhadap laba kotor perusahaan," ujar Lukito.
Di sisi lain, EBITDA meningkat 49 persen menjadi Rp3,168 triliun pada kuartal-II 2024. Angka itu mengalami kenaikan jika dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar Rp2,129 triliun.
Kemudian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal-II tahun ini adalah Rp1,805 triliun, meningkat 80 persen dari Rp1,001 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya.
2. Kinerja operasional Harita Nickel

Kinerja operasional Harita Nickel juga positif. Hal itu dibuktikan melalu kapasitas produksi yang terus tumbuh, sejalan dengan naiknya kapasitas dari smelter RKEF dan fasilitas pemurnian HPAL.
Lukito mengatakan, operasi penambangan perusahaan menunjukkan peningkatan penjualan bijih nikel dari kuartal ke kuartal. Hal itu tidak lepas dari naiknya kebutuhan bijih nikel untuk smelter dan fasilitas pemurnian di anak usaha Harita Nickel.
Sementara itu, pencapaian operasional perusahaan mencakup peningkatan signifikan dalam output produksi dan volume penjualan bijih nikel. Volume penjualan bijih nikel pada paruh pertama 2024 mencapai 8,37 juta wmt, meningkat 29 persen dibandingkan dengan 6,49 juta wmt pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Di sisi lain, operasi RKEF mengalami peningkatan output produksi FeNi sebesar 69 persen dari tahun ke tahun. Outputnya mencapai 63.414 ton pada paruh pertama tahun 2024 yang melebihi kapasitas produksi.
Operasi HPAL juga menunjukkan kinerja yang kuat dengan peningkatan output MHP Ni sebesar 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dengan total 38.334 ton pada paruh pertama tahun 2024.
Pertumbuhan ini juga turut didukung oleh peningkatan produksi fasilitas pemurnian dari PT HPL yang melebihi kapasitas produksi dan fasilitas pemurnian HPAL kedua, PT ONC yang sudah mulai produksi pada kuartal-II 2024.
"Hasil paruh pertama tahun 2024 mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan operasional dan pertumbuhan berkelanjutan. Meskipun kondisi pasar yang bergejolak, kami berhasil meningkatkan kapasitas produksi kami dan mempertahankan profitabilitas yang kuat. Inisiatif strategis kami dan peningkatan efisiensi yang terus-menerus telah menempatkan kami dengan baik untuk memenuhi permintaan global yang meningkat akan nikel, terutama di sektor baterai kendaraan listrik," papar Lukito.
3. Target Harita Nickel pada 2024

Lukito pun mengungkapkan target perusahaan pada tahun ini, yakni tetap fokus pada ekspansi kapasitas produksi dan optimalisasi operasinya.
"Investasi strategis perusahaan dalam fasilitas peleburan dan pemurnian diharapkan dapat lebih meningkatkan produksi dan mendorong pertumbuhan jangka panjang. Secara khusus, fasilitas pemurnian HPAL kedua melalui PT Obi Nickel Cobalt (PT ONC) mulai beroperasi pada April 2024, berkontribusi pada peningkatan produksi," kata dia.