Penumpang Garuda yang mendarat darurat di Halim Perdanakusumah/Istimewa
Sementara itu, VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ikhsan Rosan memastikan jika seluruh penumpang telah turun dan kembali dengan selamat. Dari 94 penumpang, 69 turun di Bandara Halim dan 25 lainnya di Bandara S oekarno-hatta.
Sesuai atauran penerbangan di domestik dan internasional, Garuda Indonesia diharuskan untuk menerbangkan penumpang dari bandara asal hingga bandara akhir tujuan. "Namun Garuda harus melihat situasi yang berkembang dilapangan sehingga mengizinkan penumpang untuk turun di Halim," jelas Ikhsan.
Perihal larangan turun, Ikhsan menjelaskan bahwa Garuda Indonesia tidak memiki rute penerbangan dari dan ke Halim dan tidak memiliki izin menurunkan penumpang di Halim. Garuda Indonesia juga tidak memiki Ground Handling di Halim sehingga perlu waktu untuk berkoordinasi untuk mengakomodir permintaan penumpang.
Setelah mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, sebagian penumpang meminta untuk turun dan mengakhiri perjalanannya di Bandara Halim.
"Garuda Indonesia bersedia untuk mengakomodir permintaan tersebut setelah berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat serta berkoordinasi dengan ground handling yang ada di Halim," tuturnya.
BUMN penerbangan tersebut memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang bahwa pendaratan yang seharusnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng terpaksa dialihkan ke Halim untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan para penumpang.
"Garuda Indonesia juga membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dengan otoritas dan groundhandling untuk penurunan penumpang karena Halim bukan last destination pesawat GA271," ujarnya.