Penguatan Rupiah Menipis ke Rp15.884,5 per Dolar AS Sore Ini

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih mampu mempertahankan lajunya hingga penutupan perdagangan, Selasa (31/10/2023). Alhasil, rupiah menguat ke Rp15.884,5 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda menguat sebanyak 5,50 poin atau 0,03 persen pada penutupan. Hanya saja, penguatan rupiah mengecil dibandingkan pada pembukaan perdagangan tadi pagi di angka 18,5 poin.
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Nilai tukar rupiah juga menguat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.897 per dolar AS pada Selasa (31/10/2023).
Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada Senin (30/10/2023) yang ada di level Rp15.916 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah menguat 19 poin.
2. Pasar keuangan merespons positif sektor keuangan Indonesia
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar keuangan merespon positif lantaran sektor keuangan Indonesia tetap stabil dan mampu menghadapi gejolak global, seperti suku bunga tinggi AS yang berkepanjangan, serta memanasnya tensi geopolitik.
"Tetap stabilnya sektor jasa keuangan didorong dari mampunya Indonesia dalam memitigasi dari ketidakpastian global," ujarnya.
Optimisme terhadap sektor jasa keuangan meningkat karena mampu memitigasi risiko dari meningkatnya ketidakpastian global. Kondisi itu ditopang oleh terjaganya permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.
3. Proyeksi nilai tukar rupiah besok
Seharian ini, nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp15.868 hingga Rp15.910 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), kurs rupiah terdepresiasi alias melemah terhadap dolar AS sebesar 2 persen.
Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu (1/11/2023), namun ditutup melemah di rentang Rp15.870 hingga Rp15.950 per dolar AS.