Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengusaha Masih Pede Pertumbuhan Ekonomi Surplus Tahun Ini

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan Roeslani masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa surplus pada tahun ini. Menurutnya, meski ada tekanan di kuartal II tahun ini, hal itu tidak akan terlalu berpengaruh.

"Pertumbuhan ekonomi di tahun ini optimis akan suprlus meski kuartal I minus, tapi kuartal II dan kuartal III bisa surplus meski ada sedikit tekanan," kata Rosan dalam keterangan persnya usai bertemu Presiden Jokowi, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/6/2021).

1. Dua alasan yang bikin pengusaha optimistis pertumbuhan ekonomi surplus

Ilustrasi tambang ilegal (IDN Time/Ervan)
Ilustrasi tambang ilegal (IDN Time/Ervan)

Rosan menjelaskan ada dua alasan kenapa ia yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa surplus pada tahun ini. Pertama adalah tren harga sumber daya alam yang meningkat. Kedua, ia berharap pemerintah tetap melanjutkan program stimulus atau insentif kepada sektor-sektor perekonomian.

"Khususnya sektor-sektor industri tertentu yang berdampak besar. Kondisinya sampai tahun depan belum pulih sehingga stimulus diperlukan bagi UMKM dan terhadap bidang-bidang terdampak besar karena COVID-19," ujarnya.

2. Senada dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga

default-image.png
Default Image IDN

Pernyataan Rosan senada dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang otpimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tinggi di kuartal II 2021. Dia mengatakan bahwa ekonomi Indonesia terus membaik.

"Kita melihat bahwa proyeksi pertumbuhan tetap diperkirakan antara 6,7 sampai dengan 7,5 persen. Pemerintah menyakini bahwa kuartal kedua ini kita mampu pada 7 sampai 8 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (7/6/2021).

Optimisme Airlangga terhadap perekonomian dalam negeri tercermin dari data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang mencapai 55,30. Selain itu, terjadi kenaikan pejualan kendaran bermotor dan mobil pasca diberlakukannya stimulus pajak.

"Penjualan mobil sebesar 208 persen year on year, sedangkan motor 227 persen YoY," ucapnya.

3. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga optimis pertumbuhan ekonomi di kiesaran 7,1 sampai 8,3 persen

default-image.png
Default Image IDN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku khawatir terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021. Menurut dia, proyeksi tersebut bisa terganggu lantaran adanya kenaikan kasus COVID-19 selama Juni ini.

"Pada kuartal II 2021 kami tetap berharap ada pemulihan ekonomi yang kuat, tetapi peningkatan COVID-19 yang kuat ini pasti akan memengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dengan Komisi XI DPR RI, Senin (14/6/2021).

Kendati demikian, Sri Mulyani masih tetap berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 masih bisa terjaga sesuai proyeksi di kisaran 7,1 hingga 8,3 persen. Sampai saat ini, proyeksi tersebut masih belum berubah mengingat beberapa komponen pendukung terus membaik, terutama selama April dan Mei.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us