Penjelasan Mayora soal Viral Kabar Lakukan PHK Massal

- Manajemen Mayora Indah bantah kabar PHK karyawan secara sepihak
- Penjualan masih bagus, banyak produk baru dirilis, dan dua pabrik baru beroperasi
Jakarta, IDN Times - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membantah kabar mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan secara sepihak. Hal ini menyusul beragam informasi dari media sosial terkait PHK massal di produsen makanan tersebut.
"Mayora Indah Tbk tidak pernah melakukan PHK sampai ratusan orang seperti yang di Twitter (X) atau Instagram," kata manajemen Mayora Indah kepada IDN Times, Rabu (26/2/2025).
1. Kinerja penjualan produk bagus, tidak ada alasan Mayora lakukan PHK

Manajemen menegaskan, angka penjualan masih bagus. Bahkan banyak produk makanan dan minuman baru yang dirilis.
Untuk diketahui, Mayora Indah merupakan perusahaan yang memproduksi produk wafer dan biskuit dengan merek Roma, Slai O Lai, Better; permen Kopiko, Kis, dan Tamarin; wafer Astor dan Beng-beng; Choki Choki; minuman Energen; hingga kopi Torabika.
"Dua pabrik baru dengan nilai investasi lebih dari Rp4 triliun baru beroperasi tahun kemarin, iklan juga masih jalan. Tidak ada satu pun alasan buat Mayora melakukan PHK," ujar manajemen.
2. Profit dan rasio utang masih terjaga

Sementara dari sisi debt to equity ratio atau rasio utang perusahaan hingga laporan keuangan pada September 2024 pun masih berada di 0.57x dan Net DER di 0.29x
Adapun debt to equity ratio merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin rendah rasio DER, maka akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi semua kewajibannya.
"Sisi profit perusahaan sampai September juga masih lebih dari Rp2 triliun, sedangkan sisi penjualan hingga September pun masih naik 12 persen secara tahunan (year on year)," ungkapnya.
3. Muncul isu di media sosial soal Mayora melakukan PHK sepihak

Baru-baru ini beredar kabar di media sosial akun Instagram @infobala yang menarasikan pabrik Mayora Jayanti 3 melakukan PHK massal secara sepihak.
Dalam narasi unggahan tersebut disebut, "Mayora tidak bercerita tapi tiba-tiba ngeterminate ribuan karyawan tanpa sebab," tulis potongan video tersebut.