Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penjualan Listrik Meningkat, PLN Catat Laba Semester I-2025 Rp6,64 T

pln, layang layang, jaringan listrik, listrik, petugas pln
Petugas PLN sedang memperbaiki jaringan listrik. (dok. PLN)

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) mencetak laba periode berjalan senilai Rp6,64 triliun sepanjang semester I-2025. Perolehan laba tersebut melesat 32,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5 triliun.

Peningkatan laba seiring dengan naiknya pendapatan yang dibukukan perseroan. Pendapatan PLN tercatat mencapai Rp281,89 triliun per Juni 2025. Angka tersebut naik 7,57 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp262,06 triliun.

1. Kenaikan pendapatan disebabkan peningkatan penjualan listrik

PLN menghadirkan akses listrik bagi warga Kampung Menra di tengah hutan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (Dok. Istimewa)
PLN menghadirkan akses listrik bagi warga Kampung Menra di tengah hutan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (Dok. Istimewa)

Naiknya pendapatan dan perolehan laba PLN tidak lepas dari meningkatnya penjualan listrik sebesar 155,62 Terawatt hour (TWh) sepanjang semester I-2025. Penjualan ini tumbuh 4,36 persen secara year on year (yoy) dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 149,11 TWh.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengapresiasi dukungan penuh pemerintah dalam pencapaian tersebut. Dia menegaskan, sinergi lintas lembaga menjadi kunci bagi PLN dalam menjaga kinerja tetap solid di tengah tekanan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.

"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan semua pihak yang terus mendukung PLN. Berkat kolaborasi ini, kami berhasil membukukan kinerja yang solid. Ini juga jadi bukti keberhasilan pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi terlihat dari naiknya konsumsi listrik pelanggan," ujar Darmawan, dikutip Minggu (10/4/2025).

2. Kontributor utama penjualan listrik PLN

WhatsApp Image 2025-07-30 at 08.26.02.jpeg
Ilustrasi petugas listrik PLN. (Dok. Istimewa)

PLN mencatat sektor rumah tangga menjadi kontributor utama penjualan listrik, dengan konsumsi mencapai 67,14 TWh pada paruh pertama tahun ini. Capaian itu tumbuh 5,13 persen yoy atau meningkat 3,27 TWh dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, dan menyumbang 43,14 persen dari total penjualan listrik nasional.

Di sisi lain, konsumsi listrik di sektor industri tumbuh sebesar 2,66 persen secara tahunan, dengan volume mencapai 1.165 Gigawatt hour (GWh).

"Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan listrik dari pelanggan industri menengah, khususnya di sektor makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, serta industri karet dan plastik," kata Darmawan.

3. Transformasi bisnis perkuat daya saing PLN

WhatsApp Image 2025-07-30 at 08.25.25.jpeg
Ilustrasi. Petugas PLN mengecek kWh meter. (Dok. Istimewa)

Darmawan mengungkapkan, transformasi menyeluruh yang dijalankan sejak 2020 telah memperkuat daya saing PLN. Langkah ini tidak hanya menciptakan efisiensi sistemik, tetapi juga mengubah pola kerja PLN dari pendekatan birokratis menjadi lebih berorientasi pasar dan pelanggan.

"Transformasi holistik yang kami jalankan sejak 2020 menjadi fondasi penting dalam menciptakan efisiensi dan ketahanan bisnis. Pendekatan yang lebih business-like ini memungkinkan PLN beradaptasi terhadap dinamika eksternal, sekaligus memastikan pasokan energi yang andal, kompetitif, dan mendukung keberlanjutan ekonomi nasional," tutur Darmawan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us