Perusahaan Didominasi Pria, PLN IP Punya PR Jaring Talenta Perempuan

- PR besar gaet talenta perempuan: Kondisi ketimpangan jumlah pegawai laki-laki dan perempuan menjadi PR bagi perusahaan
- Keterwakilan perempuan di pucuk pimpinan bawa perubahan: Di level direksi terdapat keterwakilan perempuan, membuat perusahaan lebih dinamis, dan jajaran manajemen puncak yang beragam menghasilkan keputusan yang lebih baik
Jakarta, IDN Times - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PLN Indonesia Power (IP) Endang Astharanti mengungkapkan, komposisi pegawai PLN IP masih didominasi pria.
Tercatat, 90 persen pegawai adalah laki-laki dan hanya 10 persen perempuan. Data demografi tersebut dari total 5.400 pegawai organik perusahaan, di luar karyawan kontrak atau karyawan dengan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
Asti, sapaan akrabnya, merinci kondisi tersebut sejalan dengan mayoritas kebutuhan tenaga teknik, di mana hampir 78 persen pegawai adalah engineer dan 22 persen sisanya merupakan non-engineer.
"Karena memang banyak engineer ini perusahaan, perusahaan maskulin sekali 90 persennya ya laki-laki, 10 persennya perempuan," katanya dalam Seminar Perempuan dan Energi Terbarukan di UI Salemba, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
1. PR besar gaet talenta perempuan

Asti mengakui kondisi ketimpangan jumlah pegawai laki-laki dan perempuan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi perusahaan untuk bisa menarik lebih banyak talenta perempuan agar mau berkarier di sektor energi.
Padahal, lanjutnya, peluang untuk bertumbuh di masa depan sangat besar, baik untuk engineer maupun non-engineer. Asti menekankan, peran non-engineer juga krusial untuk mengembangkan kapasitas perusahaan.
"Jadi bayangkan tadi PR-nya segitu besarnya gitu ya. Tapi dari sisi gender, 10 persennya atau female itu yang memanfaatkan opportunity tadi," sebutnya.
2. Keterwakilan perempuan di pucuk pimpinan bawa perubahan

Untungnya, kata Asti, di level direksi terdapat keterwakilan perempuan. Dari total enam direktur, dua di antaranya adalah perempuan, termasuk dirinya. Dia menilai hal itu membuat perusahaan menjadi lebih dinamis.
Mengutip sebuah studi, dia menjelaskan, jika jajaran manajemen puncak (top management) suatu perusahaan lebih beragam maka pengambilan keputusan yang dihasilkan cenderung akan lebih baik.
"Untungnya di level director itu dari enam director, ada dua yang perempuan termasuk saya," katanya.
3. Manajemen beragam hasilkan keputusan yang lebih tajam

Asti memaparkan, keberagaman gender membuat diskusi akan lebih kaya. Dia menjelaskan, perspektif dan sudut pandang yang diambil dari sisi perempuan dan laki-laki tentunya berbeda.
Selain itu, informasi yang diberikan serta cara berpikir antara keduanya juga dipastikan berbeda. Perbedaan itu, sambungnya, belum termasuk latar belakang dan ilmu yang dibawa oleh masing-masing individu.
Asti menyimpulkan semakin beragam jajaran manajemen, diskusi akan semakin kaya dan akan mengerucutkan keputusan yang lebih tajam.
"Jadi itu yang harapan dari kami dengan top manajemen dan juga pejabat struktur yang lebih banyak perempuannya Itu akan mendorong kemajunya PLN Indonesia Power," ujarnya.


















