Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Petani Desak Jokowi Segera Cabut Larangan Ekspor Minyak Sawit

Berlin Sihombing, 44, ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Sawit Jaya Lestari Saseba Kelapa Sawit Berkelanjutan Kecamatan Angkola Sangkurnur. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)
Berlin Sihombing, 44, ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Sawit Jaya Lestari Saseba Kelapa Sawit Berkelanjutan Kecamatan Angkola Sangkurnur. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Jakarta, IDN Times - Ratusan petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) mendorong Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar segera mencabut larangan ekspor minyak sawit atau crude palm oil (CPO).

"Larangan ekspor itu bisa segera dibuka, karena kalau lama petani bisa jatuh semua. Pabrik-pabrik sudah tidak bisa menampung tandan buah segar (TBS). Maka, kami minta untuk segera dicabut (larangan ekspor CPO)," ucap Ketua Aspekpir Indonesia Setiyono saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (16/5/2022).

1. Perusahaan tak mampu tampung TBH

ilustrasi kelapa sawit (IDN Times/Sunariyah)
ilustrasi kelapa sawit (IDN Times/Sunariyah)

Permintaan petani sawit bukan tanpa alasan. Sejumlah hal menjadi dasar tuntutan petani sawit agar larangan ekspor segera dicabut. Mulai dari kapasitas TBH yang sudah tidak bisa ditampung oleh sejumlah perusahaan. Hingga harga pupuk yang mengalami kenaikan hingga 300 persen.

"Harga sawit itu Rp4.000 per kilogram dengan pupuk naik 300 persen. Harga pupuk itu Rp260.000 per sak kini melonjak sampai dengan Rp800.000 per sak. Kenaikan pupuk juga diharapkan jadi perhatian pemerintah," ucapnya.

 

2. Dengar pendapat dengan pemerintah sudah dilakukan

Kebun sawit (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Kebun sawit (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Setiyono menambahkan, upaya dengar pendapat juga telah ditempuh oleh Aspekpir dengan pemerintah. Rapat secara virtual dengan Kementerian Pertanian telah dilaksanakan pada hari ini. 

"Tadi rapat dengan Pak Wamen Pertanian dari pukul 11.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB secara online. Tampaknya sudah ada sinyal dicabut itu (larangan ekspor CPO). Mudah-mudahan nyata ya. Kalau gak sempat dicabut, ya nanti Jakarta penuh dengan aksi kita," ujarnya.

 

3. Aspekpir sudah layangkan surat ke Presiden

Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Lebih lanjut, surat kepada Presiden Jokowi juga telah dilayangkan pada Minggu (15/5/2022). Surat terbuka dari Aspekpir berisikan soal tuntutan kepada Presiden untuk mencabut larangan ekspor CPO dan produk turunannya sesegera mungkin.

"Surat dilayangkan pada Minggu (15/5/2022), karena petani kan gak ada hari libur. Jadi ya kami tidak mengenal hari libur," kata Setiyono. 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us