PLN Fokus Pakai PMN Rp3 Triliun pada 2025 untuk Listrik Desa

- PLN akan menerima PMN sebesar Rp3 triliun untuk tahun anggaran 2025
- Alokasi PMN tersebut digunakan untuk mencapai rasio elektrifikasi dan RDB 100 persen, terutama di wilayah 3T.
- PLN mengajukan alokasi PMN untuk program Lisdes di tahun 2025 untuk melistriki sebanyak 85 ribu pelanggan di 1.092 desa.
Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) bakal menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun untuk tahun anggaran 2025. Hal tersebut dipastikan setelah Komisi VI DPR RI menyetujui permintaan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, terhadap usulan PMN untuk perusahaan pelat merah sebesar Rp44 triliun tahun depan.
Adapun alokasi PMN tersebut bakal digunakan untuk mendukung langkah PLN dalam mencapai rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik (RDB) 100 persen. Hal tersebut sejalan dengan komitmen mewujudkan keadilan energi khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
"Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu bersama dengan pemerintah, kami akan terus menggenjot pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila ke-5 Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia," tutur Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam pernyataan resminya, Jumat (12/7/2024).
1. Target program Listrik Desa pada 2025

Darmawan mengungkapkan, PLN bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyusun dan menyepakati peta jalan program Listrik Desa (Lisdes) untuk mencapai Rasio Desa Berlistrik PLN 100 persen.
Untuk mendukung target tersebut, PLN mengajukan alokasi PMN untuk program Lisdes di tahun 2025 untuk melistriki sebanyak 85 ribu pelanggan di 1.092 desa.
”PLN terus berusaha menghadirkan listrik ke semua pelosok meskipun dihadapi dengan tantangan aksesibilitas, geografis, dan kondisi rawan keamanan maupun konflik sosial. Program Lisdes yang tersisa merupakan daerah-daerah ekstrem yang semakin sulit dijangkau, penuh risiko, remote area, dan berada di 3T," beber Darmawan.
2. Transformasi digital PLN

Darmawan pun menjabarkan, lewat transformasi digital yang dilakukan PLN, peta jalan Lisdes saat ini juga telah terintegrasi dengan peta geospasial. Dengan begitu, perencanaan, dan eksekusi Lisdes dipastikan lebih terukur dan tepat sasaran.
"Kemudian telah dilakukan juga komunikasi ke Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah). Di daerahnya masing-masing, setiap GM bertemu dengan para Gubernur, Bupati, DPRD, dan stakeholder lain untuk mendapatkan dukungan karena program listrik desa ini bukanlah program PLN saja, tetapi ini adalah program negara. Kami terus pastikan agar jangan sampai ada saudara kita yang masih hidup dalam kegelapan,” kata Darmawan.
3. Dana PMN yang digunakan PLN sejak 2015-2022

Sejak 2015 hingga 2022, PLN telah berhasil memanfaatkan dana PMN sebesar Rp49,81 triliun untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan. Salah satunya untuk melistriki 7.980 desa yang dinikmati 1,37 juta masyarakat di seluruh Indonesia.
Adapun hingga Mei 2024, capaian RDB Nasional berada di angka 99,87 persen. PLN, kata Darmawan, terus berupaya menyerap dana PMN secara optimal guna mendukung tercapainya target RDB 100 persen.
“PMN digunakan untuk pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di seluruh penjuru Nusantara menuju keadilan sosial dan kemandirian energi. Hadirnya listrik pada daerah-daerah akan menciptakan multiplier effect melalui peningkatkan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan ekonomi sektor riil, sehingga dapat menjadi daya dorong pertumbuhan perekonomian daerah setempat,” ujar Darmawan.