Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-18 at 09.59.53.jpeg
Implementasi sistem digitalisasi rantai pasok biomassa berbasis marketplace, yang dikembangkan oleh PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI). (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • PLTU Adipala menjadi unit pionir yang telah mengadopsi cofiring biomassa.

  • Strategi digitalisasi rantai pasok energi primer.

  • UMKM kini memiliki pasar baru untuk limbah organik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PLN Indonesia Power (PLN IP) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih melalui pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif pembangkit. Komitmen ini diperkuat dengan implementasi sistem digitalisasi rantai pasok biomassa berbasis marketplace, yang dikembangkan oleh PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), dan kini mulai dioperasikan di PLTU Adipala, Cilacap, yang dikelola oleh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Jawa Tengah 2 Adipala.

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, menyampaikan marketplace biomassa ini merupakan platform digital yang menghubungkan penyedia biomassa lokal, seperti petani, koperasi, dan pelaku UMKM, dengan unit pembangkit listrik berbasis cofiring. Aplikasi ini memungkinkan proses transaksi, distribusi, dan pelaporan biomassa dilakukan secara transparan, real-time, dan terintegrasi dengan sistem operasional pembangkit. Peluncuran ini menjadi bagian dari strategi besar PLN Group dalam mempercepat transformasi energi nasional menuju sistem yang lebih hijau, efisien, dan inklusif.

“Kami melihat biomassa sebagai peluang strategis, bukan hanya untuk diversifikasi energi, tetapi juga untuk membuka ruang partisipasi masyarakat dalam ekosistem energi nasional. Digitalisasi melalui marketplace ini memungkinkan proses yang lebih transparan, efisien, dan berdampak langsung bagi ekonomi lokal,” ujar Rizal.

1. PLTU Adipala menjadi jadi unit pionir yang telah mengadopsi cofiring biomassa

PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menandatangani serangkaian kesepakatan strategis untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. (Dok/Istimewa).

Sementara itu, Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power Hanafi Nur Rifa’i menjelaskan operator pembangkit, PLN Indonesia Power memainkan peran sentral dalam memastikan kesiapan infrastruktur, sistem pembakaran, serta pelatihan SDM untuk menyerap biomassa secara optimal. PLTU Adipala menjadi salah satu unit pionir yang telah mengadopsi cofiring biomassa dan kini menjadi lokasi percontohan integrasi marketplace dalam operasional pembangkit.

“Digitalisasi ini bukan hanya soal efisiensi operasional, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem energi yang lebih inklusif. Kami ingin memastikan transisi energi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar pembangkit,” ujar Hanafi Nur Rifa’i.

2. Strategi digitalisasi rantai pasok energi primer

Pembangkit listrik terapung atau barge mounted power plant/BMPP milik anak usaha PT PLN Indonesia Power (PLN IP) tersebut menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di Pulau Ambon dan sekitarnya. (Dok/Istimewa).

Aplikasi ini dikembangkan oleh PLN EPI sebagai bagian dari strategi digitalisasi rantai pasok energi primer. Fitur utama dalam platform ini meliputi:

  • Pendaftaran dan verifikasi penyedia biomassa

  • Pemantauan stok dan kualitas bahan baku

  • Sistem lelang dan penawaran harga

  • Integrasi logistik dan pelacakan pengiriman

  • Dashboard analitik untuk monitoring serapan biomassa

Dengan sistem ini, penyedia lokal dapat menjual limbah organik seperti sekam padi, serbuk gergaji, atau tandan kosong sawit secara langsung ke pembangkit, tanpa perantara, dengan harga yang lebih adil dan proses yang lebih cepat.

3. UMKM kini memiliki pasar baru untuk limbah organik

ilustrasi kompos limbah organik (unsplash.com/Frank Thiemonge)

Ia menjelaskan Petani dan pelaku UMKM kini memiliki pasar baru untuk limbah organik yang sebelumnya tidak bernilai. Terbentuk pula ekosistem bisnis baru di sekitar pembangkit, seperti jasa pengeringan, penggilingan, dan logistik biomassa.

Diversifikasi bahan bakar melalui biomassa memperkuat ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada batubara impor terutama di wilayah dengan potensi biomassa tinggi serta, yang tak kalah pentingnya, cofiring biomassa membantu menurunkan emisi karbon dari sektor ketenagalistrikan untuk mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060.

Digitalisasi biomassa melalui marketplace merupakan inovasi teknologi sekaligus langkah strategis PLN Group dalam membangun masa depan energi yang lebih hijau, adil, dan inklusif. PLN Indonesia Power, bersama PLN EPI dan seluruh entitas PLN Group, terus memperkuat kolaborasi untuk memastikan transisi energi tidak hanya terjadi di pusat, tetapi juga dirasakan manfaatnya hingga ke masyarakat.

Editorial Team