PLN IP Andalkan Tambak Lorok untuk Terangi Jawa Tengah

- PLTGU Tambak Lorok Blok 3 menggunakan teknologi terbaru dengan efisiensi tertinggi mencapai 61 persen, emisi rendah, dan ramp rate tercepat di Jawa Tengah dan DIY.
- PLTGU Tambak Lorok berteknologi modern dengan kapasitas lebih dari 1,6 GW, menjadi best practice bagi pembangkit tipe serupa di Indonesia.
- Konsumsi listrik per kapita masih rendah di kawasan ASEAN, PLN IP berkomitmen mengawal sektor energi khususnya kelistrikan di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - PLN Indonesia Power (PLN IP) memastikan terpenuhinya kebutuhan listrik di Jawa Tengah dan DIY melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok. PLTGU Tambak Lorok memiliki kapasitas netto sebesar 1.697 megawatt dan menjadi penopang utama sistem kelistrikan Jawa Tengah.
"Pembangkit ini memasok sekitar 42 persen kebutuhan listrik untuk Sub Sistem Tanjung Jati dan Ungaran, menjadikannya salah satu aset strategis dalam menjaga keandalan pasokan energi," ungkap Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP, Purnomo dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).
1. Keunggulan PLTU Tambak Lorok

Purnomo, memaparkan keunggulan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 yang menggunakan teknologi terbaru dengan efisiensi tertinggi mencapai 61 persen, emisi rendah, dan ramp rate tercepat di Jawa Tengah dan DIY. “PLTGU Tambak Lorok Blok 3 milik PLN IP ini berkapasitas 779 MW, menggunakan teknologi modern dan beremisi rendah yang menyokong sistem kelistrikan Jamali," ungkapnya.
Tidak hanya itu, unit kami juga berperan aktif dalam kegiatan konservasi flora-fauna langka di Gunung Ungaran. Kami berharap DPR RI terus menjadi mitra strategis dan penjaga arah kebijakan. Komitmen PLN Indonesia Power adalah tidak hanya menjaga keandalan listrik hari ini, tetapi juga menyiapkan energi listrik untuk generasi masa depan.
2. PLTGU Tambak Lorok berteknologi modern dengan kapasitas lebih dari 1,6 GW

Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menyebut PLTGU Tambak Lorok sebagai pembangkit berteknologi modern dengan total kapasitas lebih dari 1,6 GW. Ia menilai pembangkit ini sebagai best practice bagi pembangkit tipe serupa di Indonesia.
“Kita sebagai pelayan publik harus selalu menjaga keandalan pasokan listrik dan menjunjung tinggi prinsip zero accident," ungkapnya.
3. Konsumsi listrik per kapita masih rendah di kawasan ASEAN

Ia menegaskan saat ini listrik bukan lagi barang istimewa; rasio elektrifikasi dihitung dari nyala listrik rumah tangga. "Tantangan swasembada energi ditunjukkan dari konsumsi listrik per kapita yang masih rendah di kawasan ASEAN. Melihat hal itu, kami terus berkomitmen mengawal sektor energi, khususnya kelistrikan di Indonesia,” ujarnya.
PLTGU Tambak Lorok kini menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Jawa Tengah dan DIY, sekaligus pionir dalam penerapan teknologi ramah lingkungan. Keberhasilan proyek Blok 3 yang mampu menekan emisi dan meningkatkan efisiensi menjadi bukti nyata komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.


















