5 Contoh Hilirisasi Berkelanjutan dalam Sektor Pariwisata

Contoh yang diperlukan untuk kemajuan pariwisata Indonesia

Keberlanjutan hilirisasi dalam sektor pariwisata menjadi semakin penting. Hal tersebut bermanfaat untuk menjaga keindahan alam, budaya lokal, dan kesejahteraan masyarakat setempat. Hilirisasi perlu diintegrasikan dengan prinsip keberlanjutan.

Dengan hilirisasi, kita dapat menciptakan pengalaman wisata yang lebih berkelanjutan dan mendukung transformasi ekonomi yang seimbang. Berikut adalah ada lima contoh bagaimana hilirisasi berkelanjutan yang telah diterapkan dalam sektor pariwisata. Hasilnya menciptakan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. Bisa diterapkan di Indonesia, nih!

1. Pengolahan produk lokal

5 Contoh Hilirisasi Berkelanjutan dalam Sektor Pariwisatailustrasi pariwisata indonesia (pexels.com/Mikhail Nilov)

Selain menampilkan pemandangan alam yang menakjubkan, Bali menawarkan berbagai jenis seni kerajinan tangan khas Pulau Dewata, seperti patung, lukisan, pahat, dan anyaman. Anyaman bambu Desa Sidetapa, Kabupaten Buleleng, Bali Utara, telah dikenal di pasar internasional. Data Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (2022) menunjukkan beragam produksi tradisional oleh penduduk Desa Sidetapa dengan tangan.

Produksi anyaman bambu mencakup berbagai produk, termasuk lampu, pensil, tumbler, kotak tisu, kursi, meja, dan lainnya. Karya seni ini menjadi pilar utama ekonomi Desa Sidetapa. Dengan langkah ini, Bali telah berhasil menjalankan proses hilirisasi dalam mengolah produk-produk lokal, yang pada gilirannya memberikan keberlanjutan bagi ekonomi lokal.

2. Pengelolaan lingkungan

5 Contoh Hilirisasi Berkelanjutan dalam Sektor Pariwisatailustrasi Kosta Rika (pexels.com/Costa Rica Drone Tours)

Beberapa tujuan wisata telah berhasil menerapkan hilirisasi untuk pengelolaan lingkungan. Kosta Rika menjadi contoh sukses mengintegrasikan hilirisasi dengan pemanfaatan ekonomi dan kesejahteraan dari sumber daya alamnya. Menurut informasi dari Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, INBio sebagai organisasi swasta nirlaba yang dibentuk pada 24 Oktober 1989 berhasil mengembangkan konsep bioprospeksi atau eksplorasi sumber daya alam di Kosta Rika.

Kosta Rika menawarkan berbagai tempat wisata, termasuk pantai, museum, dan taman nasional. Saat berkunjung ke taman nasional, pengunjung dapat mengamati keanekaragaman flora dan fauna. Pendapatan pariwisata mendukung pelestarian dan edukasi lingkungan.

Baca Juga: Hilirisasi Teh Nusantara Angkat Eksistensi dan Ekonomi Indonesia

3. Pendidikan dan kesadaran budaya

5 Contoh Hilirisasi Berkelanjutan dalam Sektor Pariwisatailustrasi pariwisata di Jepang (pexels.com/Pixabay)

Hilirisasi berkelanjutan di sektor pariwisata juga melibatkan pendidikan dan kesadaran budaya. Kyoto, Jepang, telah berhasil menerapkan pendekatan ini. Mereka telah meluncurkan program edukasi khusus bagi para wisatawan. Tujuannya agar pengunjung dapat lebih memahami dan menghargai warisan sejarah dan budaya yang kaya di daerah tersebut.

Dalam mengembangkan pariwisata, pemerintah Jepang fokus pada tiga hal. Mereka melibatkan pemindahan pusat pariwisata ke fasilitas komersial, perubahan gaya pariwisata menjadi lebih partisipatif dengan penekanan pada etika dan budaya Jepang, serta melibatkan wisatawan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat untuk pengalaman yang lebih mendalam. Pada saat yang sama, mereka turut memajukan kualitas hidup penduduk setempat.

4. Ekowisata tangguh

5 Contoh Hilirisasi Berkelanjutan dalam Sektor Pariwisatailustrasi Kosta Rika (pexels.com/Costa Rica Drone Tours)

Ekowisata merupakan jaringan kompleks yang dapat melibatkan berbagai elemen, seperti masyarakat setempat hingga lingkungan liar. Dalam sebuah ekowisata, diperlukan perencanaan manajemen terpadu untuk membuat ekowisata tangguh. Hal ini memerlukan perhitungan, konektivitas, partisipasi, hingga tata kelola yang berpusat untuk mengatasi masalah.

Hilirisasi diperlukan untuk meminimalkan konflik ekologis dan beban lingkungan. Beberapa negara, termasuk Kosta Rika dan Jepang, menerapkan ekowisata tangguh. Pendekatan ini menggabungkan pelestarian alam dan manfaat komunitas lokal.

5. Pengembangan infrastruktur berkelanjutan

5 Contoh Hilirisasi Berkelanjutan dalam Sektor Pariwisatailustrasi amsterdam (pexels.com/Chait Goli)

Banyak destinasi pariwisata menekankan pengembangan infrastruktur berkelanjutan untuk lingkungan. Amsterdam, Belanda, merupakan contoh signifikan investasi infrastruktur berkelanjutan. Kota ini dikenal dengan jaringan sepeda luas, yang membuatnya menjadi salah satu kota terbaik untuk bersepeda di dunia.

Dengan banyak jalur sepeda di Amsterdam dan sekitarnya, sepeda menjadi sarana terbaik untuk menjelajahi tempat-tempat menarik setempat. Pengunjung pun bisa ikut dalam tur sepeda. Sewa sepeda atau ikuti tur sepeda berpemandu adalah cara seru untuk menjelajahi kota ini. Dengan menggalakkan bersepeda, Amsterdam mengurangi polusi dan mendorong gaya hidup aktif.

Penerapan konsep hilirisasi dari berbagai lokasi di seluruh dunia ini juga perlu dan dapat diterapkan di Indonesia. Hasilnya akan bermanfaat dalam jangka panjang untuk lingkungan, masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi. Bersama #KementerianInvestasi/BKPM, yuk, kita wujudkan #HilirisasiUntukNegeri untuk menggerakkan ekonomi lokal melalui pengolahan sumber daya alam yang bijak dan berkelanjutan.

Baca Juga: 7 Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Hilirisasi Kakao

Porcelain Photo Verified Writer Porcelain

꒰ঌ ig: nndf_prcl ໒꒱

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya