Jakarta, IDN Times – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah memperkirakan Prabowo akan mematok defisit fiskal pada angka 2,48 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Target defisit anggaran ini pun lebih rendah dibandingkan outlook defisit tahun ini sebesar 2,78 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Adapun postur makro fiskal tahun 2026 yang telah disepakati Banggar DPR dan pemerintah sebelumnya menetapkan defisit fiskal berada pada rentang 2,48 persen –2,53 persen PDB. Artinya, Prabowo diperkirakan akan memilih target defisit pada batas bawah.
“Hitungan saya, defisitnya pemerintah akan mengambil batas bawah di 2,48 persen,” ujar Said di Kompleks Parlemen, Jumat (15/8/2025).
Terkait postur fiskal yang disepakati Banggar dan pemerintah, Prabowo diperkirakan akan menempatkan sebagian indikator pada batas atas.
Berikut rincian pendapatan dan belanja negara
Pendapatan Negara: 11,71–12,31 persen dari PDB
Perpajakan: 10,08–10,54 persen dari PDB
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): 1,63–1,76 persen dari PDB
Hibah: 0,002–0,003 persen dari PDB
Belanja Negara: 14,19–14,83 persen dari PDB
Belanja Pemerintah Pusat: 11,41–11,94 persen dari PDB
Transfer ke Daerah: 2,78–2,89 persen dari PDB
Keseimbangan Primer: 0,18–0,22 persem dari PDB
Defisit Anggaran: 2,48–2,53 persen dari PDB
Pembiayaan Anggaran 2,48–2,53 persen dari PDB.