Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Sabrina Soewatdy, CEO dan Founder Rukita

Founder dan CEO Rukita, Sabrina Soewatdy

Jakarta, IDN Times - CEO & Founder, Rukita, Sabrina Soewatdy bakal tampil sebagai pembicara di Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024 di The Tribrata, Jakarta, pada 22-23 Oktober 2024. Sabrina memimpin Rukita, perusahaan proptech terdepan di sektor hunian sewa jangka panjang yang telah memberikan akses hunian berkualitas kepada lebih dari 50 ribu orang di Indonesia.

Sabrina akan menjadi salah satu pembicara pada sesi 1 di hari pertama pelaksanaan IMGS atau 22 Oktober dengan tema Financial Literacy and Entrepreneurship: Building Wealth and Stability for the Future.

Sebelum menyimak sesi diskusi tersebut di IMGS nanti, kenalan dulu yuk dengan Sabrina Soewatdy. Berikut profil lengkapnya.

1. Sabrina memiliki latar belakang di bidang desain

Co-founder & CEO Rukita Sabrina Soewatdy (Dok. Rukita)

Sabrina memiliki latar belakang yang kuat di bidang desain. Ia lulus dari Parsons School of Design, New York dengan gelar Bachelor of Arts di bidang Product Design. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar Master of Architecture Interior (MArch) dari University of California, Los Angeles (UCLA). 

Selama lebih dari satu dekade, Sabrina membangun kariernya di bidang real estat di New York & Jakarta, sebelum akhirnya memutuskan untuk mendedikasikan diri guna mengatasi krisis hunian di Tanah Air.

2. Mendirikan Rukita bersama adik

Founder& CEO Rukita, Sabrina Soewatdy dan Founder & COO Rukita Sarah Soewatdy. (Dok Rukita)

Sabrina pun mendirikan bisnis bersama sang adik, Sarah Soewatdy. Ide bisnis ini bermula saat kakak beradik ini berkeliling di Ibu Kota Jakarta, keduanya menemukan fakta bahwa masyarakat mengalami tantangan keterbatasan hunian yang berkualitas.

Bukan cuma persoalan ketersediaan hunian yang terbatas dan harga properti yang mahal, tapi juga problem perjalanan para pekerja ke kantor di kota-kota besar di Indonesia yang tidak efisien secara biaya dan waktu.

Sebagai seorang product designer, Sabrina merancang ekosistem proptech berkelanjutan melalui integrasi teknologi, keuangan, dan real estate untuk mengatasi krisis hunian dari hulu ke hilir.

Mereka pun melahirkan bisnis property-technology (proptech) bernama Rukita pada 2019. Sabrina sebagai Founder & CEO, sedangkan Sarah sebagai COO & Founder. Bisnis ini terus berkembang, sejalan dengan tagline “Home That Grows With You”.

3. Rukita berkembang pesat

Founder Rukita berfoto bersama para Rukita Tribe (sebutan untuk para karyawan Rukita) (Dok. Rukita)

Di bawah kepemimpinannya, Rukita berkembang pesat. Layanan bisnisnya diperluas melalui RuOptions, layanan marketing properti, serta serangkaian inovasi melalui Aplikasi Rukita, Aplikasi Rumanage, Rukita Mods, dan inovasi lainnya dilancarkan secara agresif di 2021. Pada 2022, Rukita melahirkan kembali Infokost yang diakuisisinya sejak 31 Desember 2020.

Rukita mencapai status profitabilitas setelah empat tahun beroperasi. Kini, Rukita berhasil mengelola 50 ribu properti dalam ekosistem dengan 1,4 Juta kamar, 30 ribu penghuni, dan 800 pemilik properti di 21 kota se-Indonesia. 

Sabrina mengatakan setiap produk Rukita dirancang sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial generasi muda di setiap fase kehidupannya. Dengan demikian, Rukita berharap dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi permasalahan tempat tinggal di Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us