Ilustrasi transaksi (IDN Times/Aditya Pratama)
E-commerce, transportasi, dan pesan-antar makanan adalah tiga layanan digital teratas di Indonesia dengan tingkat penggunaan yang hampir merata di kalangan pengguna digital perkotaan.
Transportasi dan pesan antar makanan diproyeksikan mencapai GMV 8 miliar dolar AS pada 2022 dan terus tumbuh dengan CAGR 22 persen menjadi GMV 15 miliar persen hingga 2025.
Pertumbuhan permintaan berangsur normal karena makin banyak orang yang kembali pergi ke restoran. "Orang-orang yang bertahap kembali bekerja di kantor, naiknya aktivitas belanja di toko fisik, dan bangkitnya pariwisata mendorong sektor Transportasi untuk perlahan pulih dari titik terendah ketika karantina wilayah diberlakukan," jelas dia.
Perjalanan online telah kembali dengan pertumbuhan 60 persen dari tahun ke tahun (YoY) mencapai 3 miliar dolar AS pada 2022. Proses pemulihan mungkin terjadi secara bertahap dan sektor ini diperkirakan tumbuh pada CAGR 45 persen dengan GMV mencapai 10 miliar dolar S hingga 2025.
Sementara itu, media online diproyeksikan mencapai GMV 6 miliar dolar AS pada 2022, dengan pertumbuhan YoY agak datar sebesar 5 persen sejak puncak pandemik tahun lalu. Streaming musik dan video berangsur pulih, iklan digital berhasil mempertahankan momentum, dan konsumsi di sektor game online mengalami penurunan seiring orang-orang kembali ke rutinitas pra-pandemi.
Terakhir, layanan keuangan digital tumbuh karena adanya pergeseran perilaku offline-ke-online pasca-pandemi. Pada tahun 2022, Gross Total Value (GTV) pembayaran digital di Indonesia diperkirakan mencapai 266 miliar dolar AS dan terus tumbuh sebesar 17 persen mencapai GTV 421 miliar dolar AS hingga 2025.