Realisasi DMO Batu Bara buat Listrik Baru 82 Persen, Pasokan Aman?

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) mencatat realisasi domestic market obligation (DMO) batu bara per Oktober 2021 ialah 93,16 juta ton metrik (MT). Angka itu menunjukkan realisasi per Oktober baru mencapai 82,44 persen dari total DMO yang ditetapkan pemerintah, yakni 113 juta MT batu bara.
Adapun pada sektor kelistrikan, perusahaan yang memegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) bertuga untuk menyalurkan pasokan batu bara ke PLN.
Melihat realisasi tersebut, bagaimana ketersediaan pasokan batu bara untuk sektor kelistrikan?
1. Realisasi DMO batu bara di mitra PGN

EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi mengatakan, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 139.K/HK.02/MEM.B/2021, pemerintah telah menetapkan kewajiban DMO batu bara tahun 2021 sebesar 137,5 juta MT. Dari angka itu, 66,06 juta MT merupakan DMO dari PKP2B.
Per Oktober 2021, pemegang izin PKP2B telah merealisasi sekitar 41,77 juta MT batu bara dari total kontrak pasokan untuk sektor kelistrikan sebesar 46,95 juta MT sampai dengan Desember.
2. PLN Optimistis Pemasok Batu Bara Penuhi Komitmen DMO hingga Akhir Tahun

Agung mengatakan pihaknya optimistis semua mitra pemasok batu bara dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya PLN di akhir tahun sesuai target yang ditetapkan.
"Kami telah berkoordinasi dan mendapatkan konfirmasi dari pemegang izin PKP2B bahwa mereka sanggup memenuhi komitmen pencapaian DMO," tutur Agung.
3. DMO juga dipasok ke industri semen hingga smelter

Adapun DMO sendiri merupakan upaya pemerintah mengamankan pasokan batu bara di dalam negeri. Volume DMO tersebut dialokasikan untuk kebutuhan industri dalam negeri/domestik seperti sektor kelistrikan dan sektor lainnya, seperti: semen, smelter dan industri lainnya dalam satu tahun.
“Kami juga ucapkan terima kasih atas kontribusi para mitra pemasok batu bara ke sektor kelistrikan demi menghadirkan listrik yang andal ke masyarakat," ucap Agung.