Argentina Pajaki Orang Kaya untuk Kumpulkan Dana Bantuan Hadapi Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Argentina telah memberlakukan pajak baru pada orang-orang terkaya di negara itu. Tujuannya adalah agar dapat mengumpulkan dana untuk membayar pasokan medis dan membantu warga yang terdampak pandemik virus korona (COVID-19) yang sedang berlangsung.
Kabar ini diumumkan di saat kasus COVID-19 negara itu mencapai hampir 1,5 juta kasus dan hampir 40 ribu kematian.
Baca Juga: Trump Tinggalkan Gedung Putih, Prancis Minta Amazon Cs Bayar Pajak
1. Orang kaya yang terdampak pajak
BBC melaporkan, pajak baru yang dijuluki ‘pajak jutawan’ ini telah mendapat dukungan dari para Senator negara itu pada Jumat (4/12/2020). Pajak itu lolos dengan dukungan 42 suara berbanding 26 suara, Sabtu.
Pajak itu dikenakan bagi orang-orang yang memiliki aset bernilai lebih dari 200 juta peso atau sekitar 2,5 juta dolar Amerika Serikat (AS). Itu berarti setara sekitar Rp35 miliar.
2. Hanya mempengaruhi 8 persen pembayar pajak
Editor’s picks
Di Argentina ada sekitar 12 ribu orang yang memiliki aset lebih dari 200 juta peso dan akan diharuskan membayar pajak. Salah satu penulis undang-undang mengatakan pajak sekali bayar itu hanya akan mempengaruhi sekitar 0,8 persen pembayar pajak di negara itu.
Mereka yang terkena dampak akan membayar tarif progresif hingga 3,5 persen untuk kekayaan di Argentina dan hingga 5,25 persen untuk kekayaan di luar negeri. Kantor berita AFP, sebagaimana dikutip BBC, melaporkan Pemerintah sayap kiri-tengah Presiden Alberto Fernandez berharap dapat mengumpulkan 300 miliar peso.
Dari uang yang terkumpul, 20 persen akan digunakan untuk persediaan medis, 20 persen untuk bantuan untuk usaha kecil dan menengah, 20 persen untuk beasiswa bagi pelajar, 15 persen untuk perkembangan sosial, dan 25 persen sisanya untuk bantuan perusahaan gas alam.
Baca Juga: Omnibus Law Bebaskan Pajak bagi Pekerja Asing, Dirjen Pajak Buka Suara
3. Terdampak parah pandemik
Argentina telah terhantam dampak pandemik COVID-19. Negara ini menjadi negara kelima di dunia yang melaporkan satu juta kasus yang dikonfirmasi pada bulan Oktober lalu. Padahal secara keseluruhan Argentina hanya memiliki populasi sekitar 45 juta orang. Fakta itu menjadikan Argentina sebagai negara terkecil yang memiliki total kasus melampaui angka itu pada saat itu.
Negara ini tidak hanya terdampak dari sisi kesehatan oleh COVID-19, tapi juga dari sisi ekonominya. Berbagai langkah penguncian (lockdown) telah menghancurkan ekonomi negara yang sudah memiliki tingkat pengangguran dan kemiskinan yang tinggi. Utang pemerintah juga makin membengkak di negara yang telah telah mengalami resesi sejak 2018 itu.
Baca Juga: Diego Maradona Meninggal, Argentina Berkabung Selama Tiga Hari