Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Beri Tarif Nol Persen ke AS, Hati-Hati Bumerang!

Presiden Donald Trump (x.com/@politvidchannel)
Presiden Donald Trump (x.com/@politvidchannel)
Intinya sih...
  • RI bisa dituntut negara lain buat nolkan bea masukDarmadi mengatakan, negara lain yang menjadi tujuan ekspor utama Indonesia juga bisa menuntut bea masuk nol persen. Dia menyontohkan China, yang juga menjadi tujuan ekspor utama Indonesia.
  • Bisa bikin neraca perdagangan RI keokDia mengatakan, jika negara tujuan ekspor lainnya juga menuntut bea masuk nol persen, maka neraca perdagangan Indonesia akan defisit.
  • Pemerintah harus perhitungkan untung ruginya dengan baikDarmadi mengingatkan agar pemerintah memperhitungkan untung-ruginya dari tawaran yang diberikan kepada AS. Dia menekankan, kesepakatan yang diteken dengan AS harus

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memberikan proposal penawaran kepada Amerika Serikat (AS) agar Presiden Donald Trump memangkas tarif impor resiprokal. Proposal yang diberikan mencakup empat tawaran besar bagi AS, mulai dari kelonggaran tarif, hambatan nontarif, kelonggaran di sektor perdagangan dan teknologi digital, serta kelonggaran di sektor keamanan ekonomi dan nasional.

Pada kelonggaran tarif, pemerintah menawarkan penurunan semua tarif bea masuk mencapai nol persen atau mendekati nol persen untuk seluruh produk AS, dan tak lagi menerapkan kuota impor bagi seluruh produk as. Tawaran itu berhasil membuat Trump menurunkan tarif impor resiprokal atas barang dari Indonesia, dari semula 32 persen menjadi 19 persen.

Menyoroti hal ini, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto mewanti-wanti dampak buruknya pada neraca perdagangan Indonesia.

"Yang pasti ekspor produk kita kan bisa sudah, karena negara lain juga lebih tinggi kan. Berarti nggak ada masalah dari sisi ekspor. Nah impornya ini apakah akan membuat impor kita dari produk-produk dari Amerika itu menjadi neraca perdagangan kita menjadi defisit kan. Tadinya surplus, menjadi defisit," kata Darmadi saat ditemui IDN Times, Rabu (16/7/2025).

1. RI bisa dituntut negara lain buat nihilkan bea masuk

FullSizeRender.jpeg
Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto dari fraksi PDIP. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Darmadi mengatakan, negara lain yang menjadi tujuan ekspor utama Indonesia juga bisa menuntut bea masuk nol persen. Dia mencontohkan China, yang juga menjadi tujuan ekspor utama Indonesia.

"Misalnya China kan kita ekspor ke China juga besar, lebih besar dari Amerika. Nanti kalau China juga, saya mau ikut Amerika juga 0 persen dong," ujar Darmadi.

2. Bisa bikin neraca perdagangan RI keok

Ilustrasi ekspor-impor. (Dok. Kementerian Keuangan)
Ilustrasi ekspor-impor. (Dok. Kementerian Keuangan)

Dia mengatakan, jika negara tujuan ekspor lainnya juga menuntut bea masuk nol persen, maka neraca perdagangan Indonesia akan defisit.

"Kalau sekarang negara-negara yang ke tujuan ekspor kita itu banyak yang minta 0 persen untuk produk mereka masuk ke sini, nah itu tentu nanti terjadi defisit kan," ujar Darmadi.

3. Pemerintah harus perhitungkan untung ruginya dengan baik

WhatsApp Image 2025-07-11 at 10.30.38.jpeg
Infografis perundingan tarif resiprokal AS (IDN Times/Aditya Pratama)

Darmadi mengingatkan agar pemerintah memperhitungkan untung-ruginya dari tawaran yang diberikan kepada AS. Dia menekankan, kesepakatan yang diteken dengan AS harus memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia.

"Jadi antara perdagangan Amerika dan Indonesia ini harus diukur. Seberapa besar pro and cons-nya gitu. Nah itu yang harus di-evaluasi ke Menteri Perdagangan, terutama juga ke Menteri Perekonomian. Apakah persyaratan yang ditawarkan Amerika itu banyak merugikan kita atau tidak?" tutur Darmadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us