Ekonomi Digital Kian Masif, Jokowi: Kita Tidak Boleh Hanya Jadi Pasar!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta masyarakat Indonesia tidak diam dan hanya menjadi konsumen di tengah masifnya perkembangan ekonomi digital saat ini. Indonesia mesti jadi produsen dan menikmati potensi ekonomi digital yang diprediksi mencapai ribuan triliun rupiah pada 2030.
Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika memberikan arahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lemhannas RI di Istana Negara, Rabu (4/10/2023).
"Kita tidak boleh hanya menjadi pasar saja. Ada potensi, tapi kita hanya jadi pasarnya saja. Oleh sebab itu, kita harus jadi pemain, menyiapkan pemain-pemain ini yang memerlukan kerja keras karena waktunya kita dibatasi oleh limit waktu," ucap Jokowi.
Baca Juga: Buka Inacraft 2023, Jokowi Ingin Omzet Lebih Besar
1. Persiapan talenta digital jadi PR pemerintah
Jokowi menyampaikan, persiapan talenta-talenta digital tersebut kini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah.
"Waktunya hanya 2 tahun dari pertengahan tahun kemarin. Bagaimana bisa menyiapkan talenta-talenta digital kita, ini bukan barang yang mudah dan kita tidak boleh hanya jadi konsumen saja," kata dia.
Baca Juga: Jokowi: ASN yang Pindah ke IKN Nusantara Akan Dapat Insentif
2. Potensi ekonomi digital Indonesia
Editor’s picks
Permintaan Jokowi agar masyarakat mulai jadi produsen tidak lepas dari potensi ekonomi digital di Indonesia. Jokowi memaparkan, potensi ekonomi digital Indonesia terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Pada 2020, potensinya sebesar 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Kemudian pada 2021 menjadi 77 miliar dolar AS. Proyeksi pada 2025 dan 2030 secara berturut-turut 146 miliar dolar AS dan 360 miliar dolar AS.
"Artinya, 5 ribu triliun lebih pada tahun 2030. Itu dengan masih ada catatan. Kalau yang namanya digital economy framework agreement di ASEAN ini bisa kita selesaikan negosiasinya pada tahun 2025 yang angka terakhir tadi 360 miliar dolar AS itu akan jadi dua kali lipat. Artinya, 720 miliar dolar AS. Kalau dirupiahkan 11.250 triliun rupiah potensi ekonominya sangat besar sekali," tutur Jokowi.
Baca Juga: Hubungan Kemitraan di Platform Kerja Jadi Ancaman Ekonomi Digital
3. Pemerintah terus persiapkan digital talent
Diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan, talenta digital saat ini jadi perhatian pemerintah.
Pemerintah pun telah memiliki program retraining dan reskilling untuk digital talent tersebut. Hal ini termasuk mendorong digital hub atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Digital yang terdapat di Nongsa Digital Park, Batam.
Pemerintah mengundang beberapa data center untuk masuk di KEK tersebut. Indonesia juga terus mendorong dibangunnya co-working space sehingga anak muda bisa mulai berusaha dalam sebuah ekosistem yang akan dibangun.
“Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,” kata Airlangga.
Baca Juga: Lewat DEFA Ekonomi Digital di Diramal Naik Jadi Rp2 Triliun