Ini Skema Investasi Baterai Mobil Listrik Jadi Tulang Punggung Ekonomi

Holding BUMN EV battery segera terbentuk tahun ini

Jakarta, IDN Times - Industri baterai mobil listrik atau electrical vehicle (EV) battery diprediksi akan menjadi ekonomi masa depan dunia mengingat banyak negara yang perlahan mulai membatasi kendaraan-kendaraan berbahan bakar fosil.

Hal ini yang kemudian dilihat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga memutuskan terlibat secara cepat dan aktif dalam industri pembuatan baterai mobil listrik. Upaya konkretnya adalah dengan membentuk holding dari beberapa perusahaan BUMN untuk menjadi satu perusahaan yang akan mengelola produksi baterai mobil listrik tersebut.

Empat perusahaan BUMN, yakni MIND ID atau Inalum lewat anak usahanya Antam, bersama dengan Pertamina, dan PLN bakal menjadi satu holding BUMN yang diperkirakan lahir pada pertengahan tahun ini.

Baca Juga: RI Diramal Masuk Top 5 Ekonomi Dunia, Investasi BUMN Jadi Kunci PEN

1. Tulang punggung ekonomi masa depan

Ini Skema Investasi Baterai Mobil Listrik Jadi Tulang Punggung EkonomiIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menyatakan, keputusan pembentukan holding EV battery tersebut merupakan upaya BUMN untuk menemukan model bisnis baru yang bisa menjadi faktor pengembangan kegiatan ekonomi dalam negeri.

"Indonesia battery corporation ini akan melakukan investasi secara terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga Indonesia diharapkan betul-betul memiliki industri baterai yang terintegrasi dan kita harapkan bahwa industri baterai ini akan betul-betul menjadi masa depan khususnya di sektor energi baru dan terbarukan," jelas Pahala dalam webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI), Kamis (4/3/2021).

2. Indonesia memanfaatkan momentum dan SDA nikel

Ini Skema Investasi Baterai Mobil Listrik Jadi Tulang Punggung EkonomiIDN Times/Istimewa

Selain menjadi tulang punggung ekonomi masa depan, Pahala menilai bahwa holding BUMN untuk EV battery nasional ini sebagai upaya untuk memanfaatkan momentum yang saat ini terjadi di sebagian besar sektor energi dunia. Terlebih, kata Pahala, Indonesia memiliki sumber daya alam berupa nikel dalam jumlah besar sebagai bahan baku pembuatan baterai mobil listrik tersebut.

"Kita juga memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan untuk melakukan produksi baterainya sehingga ini memang betul-betul momentum yang positif bagi Indonesia untuk bisa berinvestasi ke dalam bisnis-bisnis ataupun sektor-sektor ekonomi masa mendatang," ungkap dia.

Baca Juga: Erick Thohir: 3 BUMN Siap Produksi Baterai Mobil Listrik di 2023

3. Cita-cita menjadi negara mandiri

Ini Skema Investasi Baterai Mobil Listrik Jadi Tulang Punggung EkonomiIlustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut mantan Direktur Utama BTN tersebut menyatakan, Indonesia berpotensi untuk menjadi negara mandiri apabila momentum industri baterai mobil listrik ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Menurut Pahala, negara yang mandiri adalah negara yang memiliki ketahanan di tiga sektor utama perekonomian, yakni energi, pangan, dan kesehatan.

"Adanya ketahanan pangan, ketahanan di sektor kesehatan, dan ketahanan di sektor energi betul-betul menjadi modal penting bagi sebuah negara yang besar seperti Indonesia untuk mengukur betul menjadi pemain ataupun ekonomi terbesar di dunia," ujarnya.

Baca Juga: Terungkap! Ini Nama Holding BUMN untuk Garap Baterai Mobil Listrik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya