Rupiah Dibuka Lesu ke Rp16.560 per Dolar AS

- Rupiah melemah di pasar spot, dibuka di level Rp16.560,5 per dolar AS.
- Ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia, disusul Rupee India, won Korea Selatan, dan peso Filipina.
- The Fed memberi sinyal tidak akan melonggarkan kebijakan moneter dalam waktu dekat, mendorong penguatan dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Rupiah di pasar spot lanjut melemah di awal perdagangan Kamis (8/5/2025). Rupiah dibuka di level Rp16.560,5 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 24,50 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya, di Rp16.536 per dolar AS.
1. Ringgit jadi mata uang dengan pelemahan terdalam
Hingga pukul 09.15 WIB, ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,66 persen.
Selanjutnya, Rupee India melemah 0,47 persen disusul won Korea Selatan yang koreksi 0,32 persen, dan peso Filipina yang tertekan 0,31 persen. Disusul, yuan China yang tergelincir 0,13 persen.
Sementara itu, dolar Taiwan menguat 0,04 persen dan Bath Thailand menguat 0,40 persen.
2. The Fed beri sinyal tidak akan longgarkan kebijakan moneter
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan pasar merespons hasil rapat The Fed dini hari tadi. The Fed memberi sinyal tidak akan melonggarkan kebijakan moneter dalam waktu dekat.
"Sinyal ini cenderung mendorong penguatan dolar AS," tegasnya.
3. Rupiah berpotensi melemah hari ini
Menurutnya, sikap The Fed ini didasari ketidakpastian perekonomian AS akibat kebijakan kenaikan tarif.
The Fed ingin memastikan seberapa besar dampak kebijakan tarif Trump terhadap perekonomian AS yang dicurigai akan mendorong kenaikan harga atau inflasi atau bisa juga menurunkan daya beli.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp16.580 per dolar AS dengan support di kisaran Rp16.480 per dolar AS," jelasnya.