Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Loyo di Awal Pekan, Terancam Melemah ke Rp15.600 Lagi

Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (31/10/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah dibuka melemah 15 poin ke level Rp15.569 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (28/10/2022) yang ditutup di Rp15.554 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan akhir pekan, kurs rupiah menguat sebanyak 13 poin atau 0,08 persen.

Hingga pukul 09.20 WIB, nilai tukar rupiah sudah melemah ke Rp15.574,5 per dolar AS atau melemah sebanyak 20,5 poin (0,13 persen).

1. Rupiah tertekan akibat pasar mengantisipasi langkah the Fed ke depan

Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan mengalami tekanan hari ini terhadap dolar AS, karena pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) yang akan dirilis Kamis dinihari pekan ini.

"Bank sentral AS diekspektasikan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi 4 persen pada rapat kali ini. Dan pelaku pasar juga menantikan indikasi kelanjutan kebijakan pengetatan moneter agresif the Fed melalui pernyataan yang dirilis," kata Ariston.

Dari dalam negeri, data inflasi Indonesia yang akan dirilis besok juga bisa menjadi bahan pertimbangan pelaku pasar. Data diekspektasikan menunjukkan inflasi tahunan atau year-on-year (yoy) di bulan Oktober naik 6 persen. Itu menurut rilis kalender ekonomi dari tradingeconomics.com.

"Inflasi yang terus naik bisa menggerus pertumbuhan ekonomi dan ini bisa memberikan tekanan ke nilai tukar rupiah," tuturnya.

Selain itu, analis DCFX Futures, Lukman Leong melihat rupiah melemah terhadap dolar AS karena naiknya imbal hasil obligasi Negara Paman Sam setelah data Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Inti AS relatif kuat.

"Rupiah diperkirakan akan melemah oleh tekanan dolar AS dengan naiknya imbal hasil obligasi AS setelah data PCE AS yang kuat," tutur Lukman.

2. Kinerja positif bursa AS bisa jadi penolong rupiah

Tapi di sisi lain, Ariston melihat bahwa rupiah masih bisa tertolong oleh positifnya bursa saham AS yang akan memberikan sentimen positif bagi pasar Asia.

"Penutupan positif indeks saham AS sedikit banyak bisa memunculkan sentimen positif di pasar Asia pagi ini terhadap aset berisiko, dan ini bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah," tuturnya.

Lukman juga berpendapat senada, menurutnya sentimen risk on di bursa akan menahan perlemahan rupiah terhadap dolar AS.

3. Rupiah bisa melemah ke level Rp15.600

Lukman memproyeksikan mata uang Garuda akan bertengger di rentang Rp15.500 hingga Rp15.600 per dolar AS.

Demikian pula Ariston yang memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini bisa masuk ke level Rp15.600 per dolar AS.

"Potensi pelemahan (rupiah) ke arah Rp15.600, dengan potensi support di kisaran Rp15.520," tambah Ariston.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us