Rupiah Melemah di Akhir Perdagangan, Pasar Waspadai Arah Kebijakan AS

- Sentimen pasar terpengaruh kebijakan tarif dagang AS
- Pasar menunda ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed
- Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif pada perdagangan Jumat
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan Kamis (31/7/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.456 per dolar AS, melemah 51 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di posisi Rp16.405 per dolar AS. Dalam sesi perdagangan, rupiah sempat melemah hingga 65 poin.
1. Sentimen pasar dipengaruhi kebijakan tarif dagang AS
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pelemahan rupiah terjadi di tengah fokus pasar terhadap tenggat waktu 1 Agustus, yang menjadi batas penetapan tarif baru oleh Presiden AS, Donald Trump. Pada Rabu (30/7/2025), Trump mengumumkan sejumlah kebijakan dagang, termasuk kesepakatan dengan Korea Selatan yang mencakup tarif impor sebesar 15 persen.
Di sisi lain, India menghadapi tarif 25 persen atas ekspornya ke AS, sementara Brasil dikenai bea masuk hingga 50 persen. Sejauh ini, India belum mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS.
Ibrahim, mengutip laporan Politico, yang menyebutkan Trump direncanakan menandatangani perintah eksekutif pada Kamis untuk mengenakan tarif lebih tinggi terhadap negara-negara yang belum menjalin kesepakatan dagang dengan AS.
"Pasar fokus pada tenggat waktu 1 Agustus yang semakin dekat untuk tarif baru yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump," katanya.
2. Pasar tangguhkan ekspektasi pemangkasan suku bunga
Dari sisi kebijakan moneter, Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25–4,50 persen dalam pertemuan Rabu waktu setempat, dengan komposisi suara 9-2.
Ketua The Fed, Jerome Powell, tidak memberikan batas waktu terkait kemungkinan pelonggaran suku bunga. Hal itu membuat pasar menunda ekspektasi penurunan suku bunga hingga akhir 2025.
"Prospek The Fed meredam ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September karena Ketua Jerome Powell tidak memberikan batas waktu untuk pelonggaran," sebutnya.
Sementara itu, suara berbeda pendapat dari Gubernur Michelle Bowman dan Christopher Waller menunjukkan masih adanya perdebatan internal di dalam tubuh The Fed.
3. Proyeksi pergerakan rupiah pada akhir pekan
Untuk perdagangan Jumat (1/8/2025), rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan berada dalam kisaran Rp16.450 hingga Rp16.500 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan Kamis, rupiah tercatat bergerak di rentang Rp16.427,5 hingga Rp16.478,5 per dolar AS.