Rupiah Melemah Tipis Pagi Ini, Masih Ada Harapan Menguat

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah tipis ke Rp15.150 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (10/7/2023) pagi. Mata uang Garuda melemah 7,5 poin atau 0,05 persen.
Mengutip Bloomberg, pelemahan kurs rupiah mengecil menjadi 2,5 poin atau 0,02 persen ke Rp15.145 per dolar AS, pada pukul 09.08 WIB.
Sedangkan pada penutupan perdagangan Jumat, 7 Juli 2023, nilai tukar rupiah melemah 86,5 poin atau 0,57 persen ke Rp15.142,5 per dolar AS.
1. Pasar uang masih dibayang-bayangi sentimen bank sentral AS
Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, pergerakan harga di pasar keuangan pagi ini masih dibayangi sentimen bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed).
Dia menyoroti survei CME FedWatch tool, di mana probabilitas kenaikan suku bunga acuan AS pada Juli ini sangat tinggi, yaitu sekitar 92 persen, lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang di kisaran 86 persen.
"Kelihatannya pasar sudah sangat yakin terhadap kenaikan suku bunga acuan di bulan ini," ujarnya.
Sementara, data ekonomi AS yang dirilis baru-baru ini hasilnya beragam, ada yang mendukung peluang kenaikan suku bunga acuan, dan ada yang menurunkan kemungkinan tersebut.
Jumat pekan lalu, menurut Ariston, data tenaga kerja AS yang dirilis juga mencatatkan hasil yang beragam. Data Non Farm Payrolls (NFP) lebih rendah dari perkiraan, tapi data tingkat pengangguran dan data penghasilan rata-rata per jam lebih bagus dari perkiraan.
"Kalau berpegang pada pernyataan Gubernur Bank Sentral AS bahwa suku bunga belum akan dipangkas dan malah ada potensi kenaikan dua kali tahun ini, ke depan, dolar AS masih berpeluang menguat terhadap nilai tukar lainnya," katanya.
Hanya saja, sentimen pasar sering berubah dengan perkembangan data dan kondisi ekonomi terbaru. Jadi, menurutnya, dinamika pergerakan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya di pasar masih tinggi, seputar sentimen the Fed.
2. Rupiah masih punya peluang menguat
Analis pasar keuangan, Lukman Leong, memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas, mengingat data perekonomian AS, dalam hal NFP menunjukkan penambahan pekerjaan yang lebih rendah.
"Namun upah masih meningkat lebih tinggi dari perkiraan," ujarnya.
Sedangkan dari internal, investor menantikan data indeks kepercayaan konsumen yang diperkirakan akan kurang lebih stabil.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Ariston mengatakan rupiah berpotensi mengalami pelemahan ke arah Rp15.150, sementara potensi penguatan ke arah Rp15.100. per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, bakal bergerak pada rentang Rp15.100-Rp15.200 per dolar AS.