Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saham Asia Melonjak, Data Pekerjaan AS dan Pemilu Korsel Jadi Pemicu

Ilustrasi saham (freepik.com/freepik)
Ilustrasi saham (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Pasar saham Asia menguat tajam setelah data ketenagakerjaan AS menunjukkan ekonomi tetap solid.
  • Kemenangan Lee Jae-myung dalam pemilu presiden Korsel mengangkat indeks Kospi sebesar 2,4 persen.
  • Laporan ketenagakerjaan AS meredakan kekhawatiran akan dampak tarif Trump terhadap perekonomian global, mencerminkan sentimen positif investor.

Jakarta, IDN Times - Pasar saham Asia menguat tajam setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan ekonomi tetap solid meski diliputi kekhawatiran soal tarif. Optimisme ini didukung hasil pemilu Korea Selatan (Korsel) yang menandai berakhirnya ketidakstabilan politik.

Kemenangan Lee Jae-myung dalam pemilu presiden Korsel turut mengangkat indeks Kospi sebesar 2,4 persen, menyusul enam bulan ketidakpastian. Dikutip dari Bloomberg, lonjakan ini menjadi pemulihan signifikan setelah tiga hari penurunan pasar berturut-turut.

1. Data pekerjaan AS angkat sentimen pasar

Laporan ketenagakerjaan AS pada Jum'at (30/5/2025) menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja di atas ekspektasi dengan tingkat pengangguran stabil. Hal ini meredakan kekhawatiran akan dampak tarif Presiden Donald Trump terhadap perekonomian global. Indeks saham Asia naik 0,7 persen, mencerminkan sentimen positif investor.

“Pasar tenaga kerja AS tetap kuat meski diterpa tekanan tarif. Ini menandakan daya tahan ekonomi yang memberi harapan bagi pasar global,” ujar Michael Thompson, analis Goldman Sachs, dikutip dari CNBC.

Sentimen pasar juga membaik setelah Trump menunda tarif 50 persen terhadap impor Uni Eropa pada Senin (2/6/2025). Langkah ini, menurut BBC, dilihat sebagai sinyal terbuka untuk dialog perdagangan lanjutan.

2. Pemilu Korsel akhiri ketidakpastian

Pemilu mendadak Korsel pada Selasa (3/6/2025) digelar setelah pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol terkait upaya darurat militer. Kemenangan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat dipandang membawa stabilitas politik, tercermin dari lonjakan indeks Kospi.

Lee, yang sebelumnya kalah tipis pada pemilu 2022, menegaskan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan adil dan mendorong pertumbuhan.

“Kami akan memulihkan kepercayaan publik dan menggerakkan ekonomi,” ujarnya dalam pidato kemenangan, dikutip dari Reuters.

Namun, Lee juga menyoroti perlunya negosiasi ulang tarif dengan AS demi kepentingan bersama. BBC melaporkan, Lee menekankan pentingnya kerja sama erat dengan Washington untuk menjaga hubungan ekonomi yang stabil.

3. Prospek pasar Asia ke depan

Penguatan pasar Asia  mencerminkan optimisme baru. Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang stabil, sementara saham teknologi seperti LG Electronics dan SK Hynix menguat masing-masing 2,29 persen dan 1,5 persen, menurut CNBC.

Namun, tidak semua bursa mencatat hal serupa. Nikkei Jepang turun 1,1 persen pada Selasa (3/6/2025), mencerminkan kekhawatiran terhadap dampak jangka panjang tarif AS.

“Pasar masih cermat menyikapi ketidakpastian tarif yang bisa membayangi prospek ekonomi,” kata Hiroshi Tanaka, analis Mizuho Securities, dikutip dari Reuters.

Ke depan, perhatian investor tertuju pada langkah Lee dalam mengelola ekonomi dan menyusun strategi negosiasi dengan AS. Menteri Perdagangan Korsel pada Rabu (4/6/2025) menyatakan waktu untuk mencapai kesepakatan tarif terbatas, namun peluang penundaan masih terbuka. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us