Sales dan Admin Paling Banyak Diisi Peserta Magang Digaji Pemerintah

- Minat terhadap talenta di bidang digital sudah mulai terlihat, namun jumlah lowongan masih kalah dengan bidang tradisional.
- Program magang hadir sebagai solusi atas tantangan lulusan baru yang tidak langsung terserap oleh pasar kerja, terutama di bidang digital, teknologi informasi, dan manajemen modern.
- Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan Indonesia butuh 9 juta talenta digital hingga 2030.
Jakarta, IDN Times - Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi telah dibuka. Dari ribuan lowongan yang tersedia, terungkap ada beberapa posisi yang paling banyak diisi oleh para fresh graduate. Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyatakan meskipun pilihan posisi magang sangat beragam, sebagian besar lowongan terkonsentrasi pada bidang sales dan administrasi.
"Sebagian besar terkonsentrasi pada posisi sales, administrasi, perusahaan yang berfokus pada posisi entry level, ini sifatnya operasional," katanya dalam peluncuran program magang nasional di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Program tersebut adalah inisiatif pemerintah untuk memberi pengalaman kerja bagi lulusan baru. Peserta ditempatkan di berbagai perusahaan selama enam bulan dengan pendampingan mentor dan menerima uang saku setara upah minimum kabupaten/kota (UMK) dari pemerintah.
1. Posisi digital mulai dilirik tapi belum jadi primadona

Anwar menjelaskan minat terhadap talenta di bidang digital sudah mulai terlihat. Posisi seperti asisten digital (digital assistant) dan pemasaran digital (digital marketing) menjadi yang cukup menonjol dalam program tersebut. Meskipun begitu, secara kuantitas, jumlah lowongan di sektor digital tersebut masih belum bisa menandingi posisi di bidang-bidang yang lebih tradisional.
"Bidang digital mulai menarik perhatian namun demikian bidang digital assistant dan marketing ini adalah yang paling menonjol akan tetapi masih kalah kuantitas di bidang pekerjaan yang sifatnya adalah bidang-bidang tradisional," ujarnya.
2. Program magang jadi jembatan antara dunia kuliah dan kerja

Menurut Anwar, program magang dari pemerintah hadir sebagai solusi atas tantangan yang kerap dihadapi lulusan baru. Setiap tahunnya, Indonesia menghasilkan jutaan sarjana, namun tidak semuanya dapat langsung terserap oleh pasar kerja.
Di sisi lain, industri terus berkembang pesat dan menuntut keterampilan serta kemampuan adaptasi yang baru, terutama di bidang digital, teknologi informasi, dan manajemen modern.
"Oleh karenanya program pemagangan nasional hadir sebagai jembatan strategis untuk menghubungkan dunia pendidikan tinggi yang berbasis teori dengan dunia kerja yang berbasis kepada praktik," sebutnya.
3. Indonesia butuh 9 juta talenta digital hingga 2030

Menyoroti pentingnya sektor digital, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan program tersebut sejalan dengan kebutuhan jangka panjang Indonesia terhadap talenta digital. Airlangga berharap program magang bisa menjadi salah satu kontribusi nyata pemerintah untuk mulai mengisi kebutuhan besar tersebut, sekaligus mempersiapkan angkatan kerja yang kompeten di era ekonomi digital.
"Digital itu butuh tenaga sembilan juta sampai 2030. Artinya jumlahnya sangat besar sekali oleh karena itu mudah-mudahan ini menjadi bagian daripada pengisian tenaga kerja tersebut," tambahnya.