1 Tahun Prabowo, Lifting Minyak Nasional Lampaui Target APBN

- Legalisasi sumur rakyat dorong produksi.
- Tambahan lifting sumur rakyat capai 15 ribu barel.
- Pemerintah sudah mendata 45 ribu sumur rakyat.
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan produksi minyak nasional atau lifting telah melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Menurut Bahlil, target lifting minyak dalam APBN 2025 sebesar 605 ribu barel per hari. Berdasarkan laporan terkini, capaian rata-rata lifting pada periode September hingga Oktober mencapai 619 ribu barel per hari.
Sementara itu, rata-rata capaian dari Januari hingga 5 Oktober berada di kisaran 605 ribu hingga 607 ribu barel per hari. Dengan capaian tersebut, target produksi minyak nasional sudah terlampaui pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Dari Januari sampai dengan bulan Oktober tanggal 5, sudah rata-rata kurang lebih sekitar 605 ribu sampai 607 ribu barrel per day. Artinya target APBN sudah kita lampaui di 2025," katanya dalam Minerba Convex di JICC, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
1. Legalisasi sumur rakyat dorong produksi

Bahlil juga menjelaskan langkah pemerintah dalam memberikan legalitas terhadap pengelolaan sumur minyak rakyat yang tersebar di berbagai daerah penghasil minyak. Selama ini, banyak sumur yang telah beroperasi sejak sebelum kemerdekaan namun dikelola tanpa izin resmi, sehingga kerap menghadapi persoalan hukum di lapangan. Kini pemerintah memberi kesempatan bagi pengelola sumur rakyat untuk memperoleh izin resmi.
"Nah, kita bagaimana caranya agar pendapatan masyarakat naik, penciptaan lapangan pekerjaan naik, dan lifting naik," sebutnya.
2. Tambahan lifting sumur rakyat capai 15 ribu barel

Kementerian ESDM memperkirakan potensi tambahan produksi minyak nasional dari sumur rakyat dapat mencapai 10 ribu hingga 15 ribu barel per hari. Sumur rakyat dikelola bersama antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, dan pelaku usaha kecil dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam memaksimalkan produksi dari sumur tua dan sumur rakyat yang telah lama beroperasi.
"Jadi kalau ini kan juga dengan proses yang ada, kita harapkan mungkin lebih dari 15 ribu. Tetapi target optimis dari kementerian ESDM itu adalah sekitar 10 ribu sampai dengan 15 ribu barel per hari," ungkap Wakil Menteri ESDM Yuliot pada Selasa (1/7/2025).
3. Pemerintah sudah mendata 45 ribu sumur rakyat

Kementerian ESDM bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. (SKK Migas) telah menginventarisasi sekitar 45 ribu potensi sumur minyak rakyat di berbagai daerah.
Pendataan dilakukan secara berjenjang mulai dari pemerintah kabupaten dan kota hingga tingkat provinsi. Langkah itu menjadi bagian dari upaya pemerintah memberikan legalitas bagi sumur-sumur minyak yang selama ini dikelola masyarakat tanpa izin resmi.
"Sudah menginventarisir kurang lebih sekitar 45 ribu potensi sumur yang selama ini dikelola oleh rakyat," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Jumat (10/10/2025).