17 Jenis Ekonomi Kreatif di Tanah Air, Bukan Cuma Seni Pertunjukan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain investasi, ekonomi kreatif menjadi aspek pendukung perekonomian nasional. Adapun ekonomi kreatif merupakan proses penciptaan, kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa, yang dalam prosesnya membutuhkan kreativitas dan kemampuan intelektual. Menariknya, ada 17 jenis ekonomi kreatif yang ada di Indonesia.
Ekonomi kreatif semakin naik daun sejak dibentuknya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Tugas dan fungsi utama Kemenparekraf adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Mulai dari pengembangan permainan hingga aplikasi, inilah 17 jenis ekonomi kreatif yang dikutip dari laman resmi Kemenparekraf.
Baca Juga: 11 Jenis-jenis Kredit dari Bank, Ada yang Tanpa Jaminan!
1. Aplikasi
Seiring canggihnya penetrasi gawai, industri pengembangan aplikasi semakin berpotensi besar ke depannya. Di sisi lain, jenis ekonomi kreatif ini kerap menghadapi banyak tantangan, di antaranya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) baik secara kuantitas atau kualitas, minimnya minat investor, dan belum adanya kebijakan proteksi yang memihak pada kepentingan developer domestik.
2. Arsitektur
Arsitektur memiliki peran penting dalam susunan ekonomi kreatif Indonesia. Peran arsitektur dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan dan pembangunan.
Dari segi budaya, keanekaragaman arsitektur lokal dan daerah menampilkan karakter Bangsa Indonesia yang kaya akan beraneka ragam budaya. Sementara dalam hal pembangunan, arsitektur bertugas merancang dasar pembangunan sebuah kota.
Berkat perannya yang besar, arsitektur terpilih sebagai salah satu subsektor yang layak dikelola secara lebih serius. Meski begitu, kendala yang kerap dihadapi jenis ekonomi kreatif ini adalah kekurangan arsitek. Padahal, pembangunan sarana dan prasarana tak terlepas dari peran mereka.
3. Desain interior
Menurut Kemenparekraf, desain interior menjadi subsektor ekonomi kreatif yang tak kalah penting dari arsitek. Desain interior sendiri berperan untuk merancang estetika interior hunian, hotel, dan perkantoran semakin meningkat. Karenanya, potensi ekonomi dari industri ini terbilang sangat menjanjikan.
Hanya saja, ada beberapa aspek yang perlu didalami, misalnya proteksi terhadap para pelaku kreatif desain interior di pasar domestik, sertifikasi untuk menciptakan standar, dan perlindungan hak cipta.
4. Desain komunikasi visual
Jenis ekonomi kreatif yang masih perlu perhatian pemerintah selanjutnya adalah desain komunikasi visual. Tak jarang harga yang ditawarkan hasil karya desain grafis tak sebanding dengan proses pengerjaannya. Padahal, proses ini mencakup memikirkan filosofi, mengolah desain sehingga mempunyai makna, dan menghasilkan produk jadi.
Baca Juga: Tak Ada Modal dan Pengalaman? Ini 5 Tips Biar Berani Mulai Berbisnis
5. Desain produk
Berbeda dengan desain interior, desain produk adalah proses kreasi produk dengan menggabungkan unsur fungsi dan estetika sehingga bermanfaat dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Subsektor ekonomi kreatif ini mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal, keragaman kekayaan budaya Indonesia, dalam setiap karya-karyanya.
Tak hanya itu, desain produk perlu didukung pelaku industri yang memiliki craftmanshift andal. Untuk mengembangkan subsektor ini, perlu dilakukan beberapa pendekatan, misalnya mengelola industri dari hulu ke hilir, bekerja sama dengan berbagai asosiasi, dan mendirikan pusat desain sebagai hub lintas sub sektor.
Baca Juga: 7 Manfaat Promosi untuk Bisnis, Ampuh Tingkatkan Penjualan!
6. Fesyen
Tren fesyen Tanah Air tak lepas dari produktivitas para desainer fesyen lokal yang inovatif merancang pakaian model baru. Perkembangan dunia fesyen yang dinamis juga memunculkan generasi muda kreatif yang antusias dengan industri fesyen. Dengan begitu, masyarakat sebagai pasar juga semakin cerdas dan berselera tinggi dalam memilih fesyen.
Di lain pihak, subsektor ekonomi kreatif ini perlu menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fesyen lokal yang masih dianaktirikan hingga pasar yang memprioritaskan produk-produk impor. Tak kalah penting, perlu dibentuk sinergi industri hulu ke hilir, mulai dari pabrik tekstil/garmen, perancang busana, sampai ke urusan pasar.
7. Film, animasi, dan video
Selain musik, film, animasi, dan video menjadi jenis ekonomi kreatif yang perlu perhatian lebih. Para pelaku industri ini melihat adanya beberapa tantangan yang perlu segera ditangani, misalnya minimnya SDM yang berkualitas, pilihan tim perfilman yang terbatas, persebaran bioskop yang tidak merata, dan belum dibentuknya proteksi akan hak karya cipta sehingga aksi pembajakan masih marak.
8. Fotografi
Seiring berkembangnya media sosial dan kemudahan memperoleh peralatan, tren fotografi kian diminati anak muda. Meski begitu, perkembangan jenis ekonomi kreatif ini masih terganjal oleh beberapa kendala, di antaranya belum adanya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), belum dibentuknya pengarsipan karya-karya fotografi Indonesia, dan minimnya perhatian fotografi dalam tingkat internasional.
Editor’s picks
9. Kuliner
Menurut Kemenparekraf, subsektor kuliner menyumbang sebesar 30% dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan begitu, perlu mendukung subsektor ini agar lebih maju dan berpotensi semakin kuat. Hanya saja, ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan dikelola secara mendalam, contohnya akses perizinan usaha melalui satu pintu sehingga lebih mudah dan efektif.
10. Kriya
Tak hanya seni rupa, seni kriya juga tergabung dalam subsektor ekonomi kreatif yang dekat dengan industri pariwisata. Dari segi materialnya, kriya meliputi kerajinan berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil.
Kemajuan dari jenis ekonomi kreatif ini dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku material yang berlimpah dan kreativitas para pelaku industri. Konsep handmade yang identik dengan seni ini menjadi nilai tambah tersendiri. Selain itu, tak sedikit pelaku seni kriya yang sukses memasarkan produknya sampai ke pasar luar negeri.
Baca Juga: 12 Macam-macam Bukti Transaksi untuk Laporan Keuangan, Apa Saja?
11. Musik
Identik dengan dunia showbiz, musik menjadi salah satu jenis ekonomi kreatif yang paling diminati. Banyaknya antusiasme musisi muda untuk menapakkan kaki ke dalam bidang ini juga menandakan potensi industri musik. Hanya saham tantangan terbesar dari dunia musik adalah maraknya pembajakan yang dapat menghambat perkembangan industri musik Tanah Air.
12. Penerbitan
Menyesuaikan perkembangan zaman, subsektor penerbitan berperan dalam membangun kekuatan intelektual bangsa. Meski pasar industri jenis ekonomi kreatif ini tidak sebesar sub sektor lainnya, penerbitan masih memiliki potensi yang layak didalami, misalnya penerbitan buku dalam bentuk digital.
13. Pengembangan permainan
Salah satu jenis ekonomi kreatif yang memberi kontribusi besar dalam ekonomi kreatif Indonesia adalah industri dan ekosistem permainan alias game. Pada tahun 2017, kontribusi game untuk ekraf Indonesia mencapai 1,93 persen PDB, dengan 44.733 jumlah tenaga kerja di subsektor ini.
Di tahun yang sama, terdapat 51 pengembang game lokal baru yang dari tahun ke tahun bertambah jumlahnya. Selain itu, ekonomi kreatif ini juga memiliki banyak peluang yang bisa dikembangkan, baik dari segi pembuatan maupun pemain profesional. Hal ini dipicu semakin banyaknya segmen produktif dan jumlah middle income class yang tinggi.
14. Periklanan
Salah satu jenis ekonomi kreatif yang memiliki daya sebar paling tinggi adalah periklanan. Perkembangan subsektor ini dipengaruhi oleh sinergi para pemilik modal yang ingin memasarkan produk dan jasa mereka dengan media yang dimanfaatkan.
15. Seni pertunjukan
Kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia dapat dibuktikan melalui seni pertunjukan, misalnya wayang, teater, tari, dan masih banyak lagi. menariknya, tak sedikit seni pertunjukan dari masing-masing daerah yang telah tersebar ke seluruh Indonesia. Tak hanya itu, banyak seni pertunjukan tradisi maupun kontemporer yang mendapat apresiasi dan pengakuan dunia internasional.
Baca Juga: 9 Alat Pembayaran Perdagangan Internasional, Tak hanya Uang Tunai!
16. Seni rupa
Selain musik, seni rupa juga termasuk jenis ekonomi kreatif yang potensial menurut Kemenparekraf. Potensi ini meliputi aspek kualitas, kuantitas, pelaku kreatif, produktivitas, dan potensi pasar.
Uniknya, seni rupa Indonesia telah memiliki jaringan yang luas hingga ke mancanegara. Selain itu, berbagai festival seni rupa digelar secara rutin dan reputasinya diakui secara internasional. Hingga kini, ada sekitar 160 pelaku kreatif seni rupa aktif terlibat dalam forum dan acara internasional.
17. Televisi dan radio
Walau tak secanggih ponsel dan gawai lainnya, televisi dan radio masih diminati sebagian besar masyarakat sebagai media penyebar informasi. keunggulan lain dari ekonomi kreatif ini adalah pertumbuhannya yang kian bertambah dan kepemilikannya yang sudah merata sehingga bisa diakses setiap lapisan masyarakat.
Hanya saja, keunggulan ini belum diimbangi dengan tayangan televisi yang berkualitas. Hal ini dikarenakan sebagian besar program televisi yang ditayangkan ingin mengejar rating tertinggi tanpa mengindahkan kualitasnya.
Itulah 17 jenis ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar ke depannya. Meski harus menghadapi tantangan, seluruh subsektor ini ikut berperan mengembangkan perekonomian nasional, lho.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Digital dengan Potensi Penghasilan Tanpa Batas, Cobain!