Seskab Teddy Tindak Lanjuti Polemik di Raja Ampat
- Menteri ESDM dan Menteri Lingkungan Hidup sudah berkoordinasi
- Seluruh perkembangan di laporkan kepada Presiden
- Menpar mendukung evaluasi izin pertambangan di Raja Ampat
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya menyatakan pemerintah telah mengambil langkah dalam menanggapi isu pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Tambang nikel di Raja Ampat menjadi sorotan publik dilatarbelakangi oleh kekhawatiran masyarakat dan aktivis lingkungan terhadap potensi kerusakan ekosistem akibat aktivitas pertambangan di wilayah yang dikenal dengan keanekaragaman hayati lautnya.
"Sudah, sudah langsung ditindaklanjuti," kata Teddy kepada jurnalis pada Kamis (5/6/2025).
1. Sudah menghubungi Menteri ESDM dan Menteri Lingkungan Hidup
Dia menjelaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Menteri Lingkungan Hidup langsung berkoordinasi dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menangani permasalahan tersebut.
"Ini Pak Menteri ESDM dan Pak Menteri Lingkungan Hidup sudah mengambil langkah yang diperlukan untuk saat ini. Tadi langsung kita hubungi dan saling berkoordinasi," tambahnya.
2. Bahlil pastikan semua perkembangan dilaporkan ke Presiden
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyampaikan seluruh perkembangan yang berkaitan dengan urusan kementerian secara rutin dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Saya sebagai pembantu presiden sudah barang tentu setiap saat harus melaporkan semua perkembangan yang kaitannya dengan urusan kementerian. Ya, itu cukup lah saya sama presiden yang tahu," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
3. Menpar dorong evaluasi izin pertambangan di Raja Ampat
Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana mendukung adanya evaluasi izin pertambangan di Raja Ampat. Dia mendorong agar setiap aktivitas industri ekstraktif di Indonesia senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, sehingga bisa berjalan selaras dengan pembangunan pariwisata, ekologi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat.
Widiyanti dalam pertemuan dengan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (4/6/2025) mengatakan pihaknya mencermati dengan serius salah satu kegiatan industri ekstraktif khususnya terkait ekspansi tambang nikel di wilayah Raja Ampat, yang lokasinya relatif berdekatan dengan Kawasan Wisata UNESCO Global Geopark (UGGp) Raja Ampat.
Kegiatan tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat dan pemerhati lingkungan. Apalagi, Raja Ampat adalah salah satu destinasi pariwisata prioritas Indonesia yang memegang sejumlah predikat atau status selain UGGp termasuk Kawasan Konservasi Perairan Nasional dan Pusat Terumbu Karang Dunia.
"Setiap kegiatan pembangunan di kawasan ini harus berpijak pada prinsip kehati-hatian, menghormati ekosistem, serta keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian," kata Widiyanti.
