Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siapa Pemilik Ayam Almaz? Ini Sosok di Baliknya

Almaz Fried Chicken (Instagram/almazfriedchicken)
Almaz Fried Chicken (Instagram/almazfriedchicken)
Intinya sih...
  • Ayam Almaz semakin dikenal di tengah persaingan bisnis kuliner di Indonesia, dengan konsep yang berhasil menarik perhatian pasar.
  • Pemilik Ayam Almaz adalah Okta Wirawan, seorang pengusaha dan sociopreneur aktif di dunia bisnis, mendirikan beberapa usaha lainnya seperti Kebuli Abuya dan layanan terapi alternatif Bekam Alami.
  • Okta telah meniti karier di berbagai perusahaan besar sebelum membangun bisnisnya sendiri, memiliki pengalaman kerja yang luas dan latar belakang pendidikan dari Bogor Agricultural University.

Jakarta, IDN Times - Brand ayam goreng Almaz semakin dikenal di tengah persaingan bisnis kuliner di Indonesia. Dengan konsep yang dikembangkan, Ayam Almaz berhasil menarik perhatian pasar dan terus berkembang.

Di balik usaha tersebut, ada sosok pengusaha yang terlibat dalam berbagai bidang bisnis, termasuk kuliner dan layanan kesehatan.

Dengan pengalaman di dunia profesional dan wirausaha, dia membangun bisnis kuliner Almaz hingga seperti sekarang. Siapa pemilik ayam Almaz dan bagaimana perjalanan bisnisnya? Berikut kisah lengkapnya.

1. Pemilik ayam Almaz adalah Okta Wirawan

Almaz Fried Chicken Cabang Bandar Lampung (Instagram/almazfriedchicken)
Almaz Fried Chicken Cabang Bandar Lampung (Instagram/almazfriedchicken)

Pemilik Ayam Almaz adalah Okta Wirawan, seorang pengusaha dan sociopreneur yang aktif di dunia bisnis. Melalui akun Instagram pribadinya, @oktawirawan, dia memperkenalkan diri sebagai pendiri atau founder Almaz Fried Chicken.

Selain Almaz Fried Chicken, dia juga mendirikan beberapa usaha lainnya, yakni Kebuli Abuya dan layanan terapi alternatif Bekam Alami.

2. Dari profesional ritel hingga jadi pengusaha

Transmart Rungkut Surabaya (google.com/maps/Imran Mashudi Majid)
Transmart Rungkut Surabaya (google.com/maps/Imran Mashudi Majid)

Berdasarkan profil LinkedIn-nya, Okta telah meniti karier di berbagai perusahaan besar sebelum mendirikan sejumlah bisnis di berbagai sektor.

Kariernya dimulai pada 2002 di BSM Group, menjabat sebagai Operations Manager di sektor laundry & dry cleaning services selama 1 tahun 3 bulan. Kemudian, dia dipromosikan menjadi General Manager di divisi food & beverage pada 2003-2004.

Pada 2005, Okta bergabung dengan PT Trans Retail Indonesia (Carrefour Indonesia) sebagai Assistant Sales Manager.

Dalam kurun 8 tahun, dia menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Sales Manager (2005-2007), Division Manager (2007-2007), Agentrics Procurement Manager (2008-2009), Senior Procurement Manager (2009-2011), hingga Senior Market Research Manager (2011-2013).

Setelah itu, dia melanjutkan kariernya di PT Mega Mahadana Hadiya (Mahadya Group) selama lima tahun, menjabat sebagai Senior Market Research Manager (2013-2014), Site Expansion Senior Manager (2014-2014), Property & Site Development Senior Manager (2014-2015), hingga akhirnya menjadi Head of Operations (2015-2018).

Okta kemudian membangun bisnisnya sendiri. Pada 2017, dia mendirikan ABUYA, menjabat sebagai Founder & CEO hingga saat ini.

Seiring waktu, dia juga mengembangkan bisnis lain, termasuk Bekam Alami (2023), Sora Stationary (2023), dan menjadi Co-Founder TukangSayur.ID (2023).

3. Lulusan IPB dengan keahlian di manajemen keuangan

Institut Pertanian Bogor (Dok. IPB University)
Institut Pertanian Bogor (Dok. IPB University)

Okta merupakan lulusan Bogor Agricultural University (IPB) dengan gelar Sarjana Manajemen Keuangan. Dia menempuh pendidikan di kampus tersebut pada 2000-2004, dan selama kuliah, aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa.

Okta pernah menjadi anggota Student Legislative Board Fakultas Ekonomi dan Manajemen (2001-2002) serta menjabat di Student Executive Board IPB (2002-2003).

Setelah menyelesaikan studinya, dia terus mengembangkan keterampilan profesionalnya melalui berbagai pelatihan, terutama di bidang ritel dan manajemen bisnis.

Pada 2008, dia mengikuti pelatihan "Agentrics System" di Bangkok yang diselenggarakan oleh Carrefour Groupe France, yang ditujukan bagi para manajer pengadaan se-Asia Tenggara.

Di tahun yang sama, dia juga mengikuti pelatihan "Leadership", "Win-win Negotiation", dan "Negotiation Skill" yang diselenggarakan oleh Carrefour Learning Center dan VBLC.

Pada 2009, dia memperdalam keahliannya dalam "Project Management" dan "Training for Trainer", sementara pada 2011, dia mengikuti pelatihan "GIS System" untuk analis pasar di Asia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jumawan Syahrudin
Dwi Agustiar
Jumawan Syahrudin
EditorJumawan Syahrudin
Follow Us