BGN Sebut Gerai Makan Bergizi Gratis Lebih Besar dari KFC

- Jumlah SPPG MBG bertambah 300 unit mulai Senin (24/2/2025).
- Program Makan Bergizi Gratis sudah beroperasi di 576 SPPG dalam 1,5 bulan, melayani 2,5 juta penduduk di 38 provinsi.
- Bandingkan dengan KFC yang memiliki 715 gerai dan melayani 400 ribu pelanggan, BGN memiliki 876 SPPG dan melayani 2,5 juta penduduk.
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah beroperasi di 576 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hanya dalam waktu 1,5 bulan.
"Ya Alhamdulillah, Program Makan Bergizi sekarang Sudah berjalan di 576 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi hanya dalam waktu 1,5 bulan," kata dia dalam Rakernas HUT Pemuda Tani Indonesia di JICC, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
1. Jumlah SPPG akan bertambah menjadi 876 unit

Dadan mengumumkan pada Senin (24/2/2025), jumlah SPPG akan bertambah 300 unit, sehingga totalnya mencapai 876 unit yang melayani 2,5 juta penduduk di 38 provinsi dalam waktu singkat.
"Kita akan bertambah 300 mencapai 876 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang akan melayani 2,5 juta penduduk sudah di 38 provinsi hanya dalam 1,5 bulan," ujarnya.
2. BGN bandingkan jumlah gerai KFC di Indonesia

Dadan membandingkan jumlah SPPG makan bergizi gratis dengan gerai KFC yang sudah berada di Indonesia sejak 1979. Kata dia, hingga kini KFC telah membuka 715 gerai dan melayani 400 ribu pelanggan.
"KFC sampai sekarang sudah 46 tahun itu memiliki 715 outlet. Jadi gerai terbesar sekarang adalah Badan Gizi Nasional. Dia punya customer 400 ribu, kita sudah 2,5 juta," ungkapnya.
3. Prabowo minta dilakukan percepatan program

Dadan menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah menerima banyak laporan mengenai tingginya minat anak-anak terhadap program makan bergizi gratis. Sebagai respons, Prabowo menginstruksikan percepatan pelaksanaan program dengan target pada akhir 2025 sebanyak 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi akan beroperasi, melayani 82,9 juta penduduk Indonesia.
"Dengan berjalannya program ini, Pak Presiden kemudian mendapat banyak laporan banyak anak yang ingin segera dapat maka beliau meminta agar terjadi percepatan-percepatan," tambahnya.