Jakarta, IDN Times - Survei dari Lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) bertajuk 'Evaluasi Publik Nasional Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi' menemukan sebagian besar masyarakat masih belum merasa puas dengan kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam menaggulangi berbagai masalah perekonomian.
Adapun, indikator masalah ekonomi yang digunakan SMRC adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat, pemerataan kesejahteraan warga, keterjangkauan harga kebutuhan pokok, pengurangan jumlah orang miskin, stabilitas nilai tukar rupiah, dan pengurangan pengangguran.
Dari enam indikator tersebut, publik paling tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran.
"Hanya 17 persen publik yang menilai pemerintah semakin baik dalam mengurangi pengangguran. Dibanding April 2019, penilaian positif tersebut menurun dari 30 persen menjadi 17 persen September 2021," ujar Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam keterangan resminya, Rabu (20/10/2021).
Sebanyak 47 persen responden menilai pemerintah semakin buruk dalam menangani pengangguran di Indonesia. Kemudian 34 persen responden sepakat bahwa tidak ada perubahan dalam upaya mengurangi pengangguran.
Sebagai informasi, survei yang dilakukan SMRC dari 15--21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung ini melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara acak dari seluruh populasi Indonesia dengan minimal umur 17 tahun atau sudah menikah.