Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sociolla Raih Pendanaan Rp818 Miliar

Dok. Sociolla

Jakarta, IDN Times - Startup kecantikan Social Bella atau Sociolla meraih pendanaan senilai Rp818 miliar. Pendanaan tersebut didapatkan dari empat investor yang dipimpin oleh L Catterton, sebuah perusahaan investasi dan pengelola dana di Amerika Serikat (AS).

Bagi L Catterton, pendanaan ke Social Bella merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia.

Principal L Catterton and Investment Lead for Southeast Asia, Yock Siong Tee menyatakan, keputusan L Catterton mendanai Sociolla tak terlepas dari rekam jejak Sociolla dalam berinovasi meramaikan pasar industri kecantikan dan perawatan di Asia Tenggara.

"Penetrasi industri kecantikan dan perawatan diri di Asia Tenggara terus berkembang pesat dengan ‘pemain’ yang inovatif seperti Sociolla yang menyediakan lebih banyak pilihan, produk-produk premium dan meningkatkan jangkauannya baik secara online maupun offline terhadap konsumennya," jelas dia dalam keterangan tertulis kepada IDN Times, Kamis (6/5/2021).

1. Indies Capital turut menjadi investor baru bagi Sociolla

myventurepad.com

Selain L Catterton, pendanaan tersebut juga diperoleh dari Indies Capital dan dua investor sekaligus pemegang saham Social Bella, East Ventures dan Jungle Ventures.

Indies Capital sendiri merupakan investor baru bagi Sociolla. Sebagai salah satu manajer investasi dengan spesialisasi private credite di kawasan Asia Tenggara, Indies Capital tak ingin melewatkan investasi di Sociolla.

Hal itu sejalan dengan aktivitas mereka yang secara aktif berkecimpung di ekonomi baru dan pertumbuhan ekuitas atau growth equity.

Inovasi melalui konsep omnichannel dalam dan luar jaringan menjadi alasan mengapa Indies Capital ikut dalam putaran pendanaan Sociolla kali ini. Inovasi tersebut dianggap sebagai langkah apik Sociolla untuk bertahan dan beradaptasi di tengah pandemik COVID-19.

"Social Bella telah turut mentransformasi lanskap ritel di Indonesia dan kami percaya keberlangsungan model bisnis ini dalam jangka panjang. Dipimpin oleh tim yang dinamis, tidak hanya menunjukkan resiliensi selama pandemi, Social Bella bahkan mampu membukukan pertumbuhan yang solid. Kami senang sekali dapat menjadi bagian dalam perjalanan Social Bella baik di Indonesia maupun di pasar-pasar lain kedepannya," ungkap Partner di Indies Capital, Harold Ong.

2. Pendanaan terbaru akan digunakan Sociolla untuk menambah inovasi bisnis

Bagi Sociolla, pendanaan Rp818 miliar ini akan digunakan mereka untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan pengembangan inovasi produk di Asia Tenggara.

President sekaligus Co-Founder Social Bella, Christopher Madiam menjelaskan bahwa pihaknya siap melanjutkan inovasi yang telah mereka lakukan selama 2020 yang salah satunya adalah menghadirkan layanan omnichannel kepada pelanggannya.

"Kerjasama dan investasi dari L Catterton, Indies Capital, East Ventures dan Jungle Ventures akan mendorong kapabilitas kami dalam menghadirkan inovasi berbasis teknologi terdepan serta produk-produk terbaik bagi pelanggan kami di Indonesia, Vietnam dan wilayah-wilayah lainnya," tutur dia.

Di sisi lain, Co-Founder dan Managing Partner di East Ventures, Willson Cuaca optimistis jika pendanaan terbaru yang diperoleh Sociolla bakal membuat adaptasi dan inovasi mereka berjalan semakin mulus di masa depan.

"Kami optimis melihat potensi kedepannya dan siap untuk terus mendukung Social Bella dalam berinovasi dan berkreasi guna menjadi perusahaan beauty-tech terdepan di Asia Tenggara," ujar Willson.

3. Ekspansi Sociolla ke Vietnam selama pandemik COVID-19

Prospek Sociolla sebagai beauty commerce memang menunjukkan tren menanjak. Hal itu terbukti dari langkah mereka membuka gudang baru di 21 kota di Indonesia sebagai upaya memperkuat layanan penjualan dalam jaringan atau online-nya.

Selain membuka gudang di 21 kota di Indonesia, Sociolla juga berekspansi ke Vietnam. Sebuah langkah yang terbilang cukup berani di tengah ketidakpastian pasar akibat pandemik COVID-19.

Menurut Wilson, keputusan Sociolla meluaskan pasar ke Vietnam bukannya tanpa alasan melainkan kondisi pasar di sana mirip-mirip dengan Indonesia.

"Di Vietnam ini demografinya, sosial ekonominya mirip sama Indonesia, banyak anak muda juga. Socialla mengerti market-nya mau seperti apa," jelas dia.

Wilson menambahkan, ekspansi Sociolla ke Vietnam bukan menjadi tanda bahwa Sociolla tak lagi fokus pada pasar di Indonesia, melainkan sebaliknya.

"Apakah ini artinya mereka nggak fokus di Indonesia? Nggak juga. Di Indonesia, mereka sudah mendominasi, masuk online, masuk offline, tetapi ada satu hal penting mereka bisa membawa produk lokal untuk keluar dan dikonsumsi di pasar Vietnam. Ini langkah baik dari Sociolla," paparnya.

Masuknya L Catterton sebagai investor semakin menambah jumlah investor besar di Sociolla setelah sebelumnya Temasek juga berinvestasi pada perusahaan kecantikan tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us