Sri Mulyani Beri Sinyal Efisiensi Anggaran Berlanjut pada 2026
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal kebijakan efisiensi anggaran kementerian/lembaga (K/L) tahun ini akan menjadi acuan utama dalam penyusunan anggaran 2026.
Ia menjelaskan esfisiensi untuk makin mempertajam tujuan Asta Cita. Selain itu, pemerintah ingin menciptakan budaya efisiensi birokrasi yang lebih optimal.
"Kami juga menyetujui bahwa dari exercise efisiensi K/L di 2025 akan dijadikan sebagai baseline kalau ini menciptakan sebuah budaya baru untuk efisiensi dari birokrasi di seluruh lembaga, sehingga tentunya nanti dari hasil 2025 akan digunakan untuk penyusunan 2026 dan sedang dalam pemikiran awal," ujar Sri Mulyani dalam Rapat bersama Komisi XI, Kamis (13/2/2026).
Sri Mulyani mengatakan penyusunan APBN 2026 masih dalam tahap pemikiran awal. Namun, dia memastikan bahwa hasil efisiensi di tahun ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan tahun depan.
"Saat ini (efisiensi anggaran) diharapkan akan menciptakan sebuah budaya baru penekanan kepada pelaksanaan tugas secara efisien, secara cepat, secara baik, pelayanan publik tidak dikorbankan dan tentu berbagai target-target tidak akan kita lakukan pengurangan," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun mengatakan bahwa langkah penghematan anggaran di tahun ini, akan menjadi acuan pemerintah dan DPR dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
"Baseline APBN 2026 nanti berpatokan pada APBN 2025 yang sudah diefisienkan melalui Inpres 1 Nomor 2025 sudah clear, baselinenya di sana," kata Misbakhun.
Presiden Prabowo Subianto dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 memerintah penghematan anggaran belanja hingga Rp306,70 triliun.
Arahan tersebut juga dituangkan melalui aturan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025. Dalam aturan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan efisiensi anggaran K/L 2025 sebesar Rp256,10 triliun.
