Sri Mulyani Ungkap 8 Jurus Sehatkan Keuangan Waskita
Jakarta, IDN Times - Pemerintah tengah berupaya menyehatkan keuangan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Ada delapan strategi yang disiapkan, mulai dari divestasi hingga penyertaan modal negara (PMN).
"Untuk Waskita disebutkan bahwa penyehatan keuangan Waskita dilakukan melalui 8 strategi atau stream agar dikelola untuk mempercepat peningkatan kinerja keuangan Waskita," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI, Senin (29/8/2022).
1. Penyehatan Waskita difokuskan pada perbaikan arus kas
Sri Mulyani mengatakan penyehatan Waskita difokuskan pada beberapa hal, antara lain perbaikan aurs kas hingga mengoptimalkan pendapatan perusahaan.
"Diperlihatkan dengan perbaikan rasio keuangan, arus kas, dan pendapatan usaha kembali ke kapasitas normal, dan laba bersih yang harus kembali positif," ucap Sri Mulyani.
2. Daftar 8 strategi penyehatan Waskita
Adapun delapan strategi penyehatan Waskita, sebagai berikut:
- Divestasi sebanyak 5 dari target 13 ruas tol yang dimiliki untuk perolehan dana pembayaran dan dekonsolidasi (recycling asset).
- Penjaminan pemerintah yang diberikan pada pinjaman sindikasi perbankan dengan plafond sebesar Rp8,077 triliun, obligasi dan sukuk dengan plafond sebesar Rp5,6 triliun.
- Restrukturisasi utang induk sebesar Rp48 triliun dengan 21 kreditur di tahun 2021.
- Restrukturisasi utang di 3 anak perusahaan (WTR, WKR, WKI), dan sedang dilakukan proses restrukturisasi WSBP.
- Penyertaan modal negara (PMN) pada 2021 sebesar Rp7,9 triliun dan alokasi PMN di 2022 sebesar Rp3 triliun.
- Refocusing bisnis Waskita untuk meningkatkan profitabilitas dan efisiensi.
- Penyelesaian konstruksi atas ruas Kayu Agung-Palembang-Betung dan penyelesaian restrukturisasi ruas tol Kuala Tanjung.
- Penguatan tata kelola kegiatan konstruksi dan investasi dalam rangka memberikan nilai tambah kegiatan konstruksi dan investasi untuk mendukung perusahaan mencapai tujuan dalam batas risiko yang sama.
3. Waskita lakukan right issue buat percepat pembangunan tol
Adapun penyuntikan PMN kepada Waskita dilakukan untuk pelaksanaan right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang akan dilakukan pada November mendatang. Adapun right issue diharapkan bisa mempercepat pembangunan proyek-proyek tol yang tengah digarap perusahaan pelat merah tersebut.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban mengatakan right issue tersebut merupakan bagian dari privatisasi Waskita. Namun, pemerintah tetap mempertahankan porsi kepemilikan saham di Waskita yakni 75,35 persen dengan penyuntikan PMN.
"Dengan ketersediaan modal kerja khususnya dengan PMN senilai Rp 3 triliun dengan skema right issue maka kinerja Waskita Karya dapat lebih baik," ucap Rionald.
