Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Staf Menteri BUMN: Proses Vaksin Sinovac Ibarat Masak Rendang!

Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Staf Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan proses vaksin dari Sinovac, Tiongkok hingga nantinya diproduksi PT Bio Farma. Arya mengibaratkan proses ini ibarat memasak rendang di mana kita hanya membeli bahan bakunya saja.

"Seperti orang kalau bikin rendang padang. Kalau rendang padang itu kan bahan bakunya daging nih. Nah di situ dipotong potong kecil, kemudian dikasih bumbu, dikasih santan, dikasih kelapa, dikasih kunyit, dikasih cabe, dikasih garam, baru tuh dimasukkan ke kuali, dipanasin sampai kering, jadilah rendang," kata Arya mengilustrasikan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/8/2020).

1. Jadi yang diambil dari Tiongkok cuma bahan bakunya saja

IDN Times / Auriga Agustina

Arya menegaskan bahwa yang didistribusikan Sinovac bukan langsung dalam bentuk vaksin jadi tapi hanya bahan bakunya. Nantinya, Bio Farma yang akan mengolah sedemikian rupa.

"Jadi Bio Farma itu mendapatkan bahan baku dari Sinovac, bahan baku ini akan diformulasikan di Bio Farma kemudian di-filling di Bio Farma dan di-packaging di Bio Farma," ujarnya.

"Bukan dalam bentuk vaksin langsung bisa dikasih ke masyarakat," tambahnya.

2. Kesepakatan pengadaan 40 juta vaksin oleh Sinovac

Virtual konferensi pers dengan Menlu Retno Marsudi dan Men-BUMN Erick Thohir

PT Bio Farma dipastikan menerima bulk atau konsentrat Ready to Fill (RTF) vaksin COVID-19 dari Sinovac. Indonesia dan Tiongkok menyepakati sebanyak 50 juta dosis vaksin pada November 2020 sampai dengan Maret 2021 mendatang.

Kepastian itu ditandai dengan penandatanganan Prelimenary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of COVID-19 Vaccine, yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2020 di Hainan, Tiongkok. Selain itu, pada Sinovac dan Bio Farma juga menandatangani MoU untuk komitmen kapasitas vaksin 2021.

"Jadi setelah Maret di mana Sinovac memberi prioritas kepada Bio Farma untuk bulk vaccine setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

3. Mencari solusi vaksin di tengah ketatnya persaingan

Vaksin COVID-19 Sinovac. Dok. IDN Times/bt

Retno mengatakan ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac. Selain Sinovac, Indonesia juga melakukan pembicaraan penjajakan kerja sama vaksin dengan industri farmasi dengan Sinopharm dan CanSino.

"Komunikasi seperti ini terus dilakukan dengan pihak lain di luar RRT untuk memperoleh hasil yang lebih baik di tengah kompetisi yang sangat ketat di negara-negara dunia," ujar Retno.

Menteri BUMN Erick Thohir berharap dengan kerja sama ini maka imunisasi massal dapat terlaksana pada awal tahun depan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us