Tarif Ojek Online Bakal Naik 8-15 Persen, Tergantung Zona Wilayah

- Tarif ojek online roda dua naik 8-15 persen berdasarkan zona operasional.
- Kenaikan tarif merupakan hasil pertemuan pasca unjuk rasa 20 Mei dan pengkajian sudah final.
- Pengemudi ojol melakukan demo besar-besaran dengan tuntutan potongan tarif dan kejelasan mengenai tarif penumpang, barang, dan makanan.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan, tarif ojek online (ojol) roda dua akan dinaikkan berdasarkan zona, yakni sebesar 8 persen hingga 15 persen sesuai dengan pembagian tiga zona tarif, yakni zona 1, zona 2, dan zona 3.
"Kenaikan tersebut ada 15 persen, ada 8 persen ya, tergantung dari zona yang kita tentukan. Ada tiga zona, zona 1, zona 2, zona 3," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan di DPR RI pada Senin, dikutip Selasa (1/7/2025).
1. Hasil pertemuan pasca unjuk rasa 20 Mei 2025

Aan menjelaskan, penyesuaian tarif tersebut merupakan tindak lanjut dari penyampaian aspirasi pengemudi ojek online pada 20 Mei 2025. Setelah aksi tersebut, Kemenhub menggelar sejumlah pertemuan dengan pihak terkait.
"Pertemuan dari empat aplikator yang kami temui. Kemudian dari mitra, mitra aplikator dan tentu dari teman-teman yang menyampaikan unjuk rasa pada tanggal 20 Mei (2025) itu," sebutnya.
2. Kajian sudah final dan aplikator akan dipanggil

Aan menyampaikan,, pengkajian terhadap usulan kenaikan tarif telah rampung dan hasilnya telah disetujui. Penyesuaian tarif yang ditetapkan berlaku khusus untuk layanan ojek roda dua dan disesuaikan dengan zona operasional.
Meski proses masih berlanjut, Kemenhub dijadwalkan untuk memanggil aplikator dalam waktu dekat untuk memastikan implementasinya.
"Kami sampaikan kepada Bapak Ketua untuk tuntutan terkait dengan tarif kami sudah melakukan pengkajian dan sudah final untuk perubahan tarif terutama roda dua," tuturnya.
3. Ada sejumlah tuntutan pengemudi ojol

Seperti diketahui, pengemudi ojol menggelar demo besar-besaran pada 20 Mei 2025. Dalam aksinya, mereka mematikan aplikasi secara serentak. Aksi dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang dituding telah melanggar regulasi.
Sejumlah tuntutan para pengemudi ojol antara lain mendukung tuntutan potongan 10 persen atau bahkan dihapus. Para pengemudi juga akan meminta aplikator memberikan kejelasan mengenai tarif penumpang, barang, dan makanan yang setara dan adil.