Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tarif Trump Ganggu Produsen Mesin Pertanian AS dan Kanada

Ilustrasi mesin pertanian (freepik.com/standret)
Intinya sih...
  • Kebijakan tarif baru AS memengaruhi perdagangan mesin pertanian di AS dan Kanada, menimbulkan ketidakpastian bagi produsen dan penjual.
  • Penjual peralatan pertanian di Kanada kesulitan menutup transaksi, sementara produsen terpaksa menyesuaikan strategi produksi.
  • Petani merasa terjepit karena harga peralatan naik akibat tarif, menggerus anggaran dan sulit beradaptasi dengan ketidakpastian.

Jakarta, IDN Times - Kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Amerika Serikat (AS) mulai menimbulkan kekacauan bagi produsen mesin pertanian di AS dan Kanada. Tarif yang diberlakukan sejak awal April ini memengaruhi perdagangan lintas batas, khususnya untuk peralatan pertanian seperti traktor dan kombain yang bernilai ratusan ribu dolar.

Kebijakan ini muncul sebagai bagian dari agenda Presiden AS Donald Trump untuk menyeimbangkan defisit perdagangan, tetapi dampaknya kini dirasakan langsung oleh sektor pertanian. Pada Sabtu (5/4/2025), para pelaku industri melaporkan ketidakpastian yang meningkat, baik dari sisi produksi maupun penjualan, akibat tarif tersebut.

1. Ketidakpastian hantui penjualan

Para penjual peralatan pertanian di Kanada melaporkan kesulitan menutup transaksi di pameran pertanian baru-baru ini. Petani ragu membeli mesin mahal seperti kombain, yang harganya bisa mencapai lebih dari Rp12 miliar, karena khawatir tarif akan menambah beban biaya tak terduga.

“Ketidakpastian ini menciptakan lingkungan bisnis yang buruk bagi kami.” kata Nancy Malone, Wakil Presiden Asosiasi Dealer Amerika Utara di Kanada.

Malone menambahkan bahwa anggota asosiasi, yang menyediakan mesin dan pupuk untuk petani lokal, kini menghadapi penurunan permintaan signifikan.

2. Produksi terancam menurun

Produsen mesin pertanian juga terpaksa menyesuaikan strategi mereka. Honey Bee, perusahaan asal Saskatchewan, Kanada, berencana mengurangi produksi untuk mencegah penumpukan stok jika penjualan terus tertekan oleh tarif atau ketakutan akan tarif.

“Kami terpaksa memutar otak agar tidak rugi besar.” kata Jamie Pegg, perwakilan Honey Bee, dikutip dari MSN.

Sementara itu, di AS, produsen khawatir menjadi pihak yang dirugikan jika tarif balasan dari Kanada diberlakukan, mengingat banyak komponen mesin diimpor dari negara tetangga tersebut.

3. Petani hadapi risiko besar

Di sisi pengguna, petani di kedua negara merasa terjepit. Tarif yang menaikkan harga peralatan dapat menggerus anggaran mereka, terutama bagi petani kecil yang bergantung pada mesin untuk meningkatkan hasil panen.

“Kami tidak tahu arahnya ke mana dengan semua ketidakpastian ini.” kata Derek Molnar dari Degelman Industries mengungkapkan kekhawatirannya, dilansir South China Morning Post.

Molnar menekankan bahwa risiko tarif besar terlalu tinggi, apalagi transaksi mesin sering direncanakan setahun sebelum pengiriman, membuat petani sulit beradaptasi cepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us