Tekan Risiko Derivatif Kripto, Pintu Futures Tambah Alat Ini

- Fitur Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk mengatur leverage dan menekan potensi likuidasi.
- Volume perdagangan Pintu Futures naik hampir 200 persen pada kuartal-III 2025, diikuti dengan penambahan pengguna baru dan pengguna aktif yang naik hingga 20 persen.
- Pengguna harus memahami risiko tinggi dalam perdagangan derivatif kripto, serta menggunakan dana yang siap ditanggung risikonya. PINTU menyediakan materi edukasi secara gratis.
Jakarta, IDN Times - Pintu Futures menambah dua fitur baru bagi pengguna yang melakukan perdagangan derivatif aset kripto. Dua fitur tersebut adalah Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer.
Head of Product Marketing PINTU Iskandar Mohammad mengatakan fitur tersebut dirancang untuk membantu pengguna mengatur strategi dan menekan risiko likuidasi saat trading berlangsung. Penambahan dua fitur tersebut merupakan tindak lanjut dari masukan pengguna Pintu Futures.
"Kini kami hadirkan fitur yang bisa memberikan fleksibilitas, yaitu Adjustable Leverage dan juga fitur Initial Margin Buffer untuk mengurangi risiko trading derivatif crypto," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (24/10/2025).
1. Fitur Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer

Iskandar menjelaskan, fitur Adjustable Leverage memungkinkan pengguna mengatur leverage mulai dari 1 kali hingga 25 kali sesuai dengan strategi dan tingkat risiko yang diambil.
"Fleksibilitas ini memberikan pengguna kendali penuh untuk menyesuaikan strategi tradingnya dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang ingin diinginkan," sebutnya.
Sementara Initial Margin Buffer berfungsi mengunci margin lebih besar secara otomatis untuk menekan potensi likuidasi. Kedua fitur tersebut disebut dapat membantu pengguna menjaga kendali dalam aktivitas perdagangan derivatif.
"Fitur ini membuat trading futures menjadi lebih terkendali," papar Iskandar.
2. Volume perdagangan naik hampir 200 persen

Selain dua fitur baru tersebut, Pintu Futures memiliki sejumlah fitur lain seperti Take Profit (TP)/Stop Loss (SL), indikator margin, price protection, dan stop order. Menurut Iskandar, peningkatan fitur diikuti dengan pertumbuhan kinerja platform.
"Secara quarter-on-quarter (QoQ) volume trading Pintu Futures pada kuartal-III 2025 mengalami peningkatan hampir 200 persen, diikuti dengan penambahan pengguna baru dan pengguna aktif yang juga naik hingga 20 persen," ujar dia.
Perdagangan derivatif kripto di Indonesia telah berjalan selama setahun. Berdasarkan data Bursa Kripto CFX, sejak diluncurkan pada September 2024 hingga September 2025, nilai transaksi derivatif kripto mencapai Rp73,8 triliun.
Terdapat 192 kontrak yang diperdagangkan, dengan lima kontrak yang paling aktif antara lain BTCUSDT-PERP, ETHUSDT-PERP, SOLUSDT-PERP, PEPEUSDT-PERP, dan XRPUSDT-PERP.
3. Masyarakat harus pahami risiko derivatif kripto

Iskandar mengingatkan perdagangan derivatif kripto memiliki risiko tinggi. Karena itu, dia mendorong pengguna untuk memahami konsep dasar, manajemen risiko, dan menggunakan dana yang siap ditanggung risikonya.
PINTU disebut menyediakan materi edukasi mengenai derivatif kripto yang bisa diakses secara gratis melalui aplikasi, Pintu Academy, dan kanal media sosial.
"Perdagangan derivatif crypto punya risiko tinggi sehingga penting sebelum memulai trading derivatif crypto dapat memahami konsep-konsep dasar, manajemen risiko, dan menggunakan uang dingin," ujarnya.


















