5 Tips Hadapi Resesi ala Felicia Putri, Jangan Takut!

21 Nov 2022, 08:28 WIB

Potret Felicia Putri Tjiasaka (instagram.com/Felicia Putri Tjiasaka)

Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menyatakan bahwa perekonomian dunia tahun 2023 diperkirakan akan 'gelap' karena menghadapi resesi. Hal ini membuat masyarakat semakin takut untuk menghadapi krisis ekonomi yang mungkin akan terjadi di tahun depan itu.

Resesi sendiri adalah pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam dua kuarter yang berturut-turut negatif. Saat ini, Amerika Serikat (AS) sudah menyatakan resesi sejak Juli 2022 dan kondisi ini sudah priced-in atau terefleksi di pasar saham AS dengan turun 24 persen sepanjang tahun ini.

Dengan keadaan yang tidak pasti, perekonomian Indonesia masih bagus berkat harga komoditas dan masih bergantung dengan sumber daya alam. "Indonesia might different karena ekonomi Indonesia masih didominasi oleh konsumsi masyarakat," ujar co-founder Ternak Uang, Felicia Putri Tjiasaka.

Walau terbilang aman, tak ada salahnya kita terapkan tips hadapi resesi sebelum 'badainya' datang. Tak perlu takut, kamu hanya perlu persiapkan keuangan dengan baik.

1. Jangan takut

ilustrasi menabung (Unsplash.com/Annie Spratt)

Paling penting untuk tidak takut dengan headline berita atau terpancing dengan video konten kreator. Inilah momen kita untuk menunggu harga saham turun sedikit lagi dan bakal bounce back higher atau naik.

Lakukan nabung rutin seperti biasa. Tidak perlu khawatir dengan melakukan uninstall aplikasi investasi, menjual di bawah investasi, dan FOMO dengan saham yang naik.

2. Siapkan dana darurat

ilustrasi memantau saham (Unsplash.com/Austin Distel)

Sebelum menyerang melawan inflasi dan resesi dunia, buatlah pertahanan dengan menaikkan dana darurat. Masukan dana darurat sebanyak 50-100 persen ke investasi.

Pilihlah dana darurat yang tidak terdampak resesi. Reksadana pasar uang (RDPU) atau obligasi pemerintah ritel seperti ORI, SBR, ST, dan SR merupakan pilihan yang tepat.

3. Melunasi utang berbunga floating

ilustrasi menghitung pengeluaran (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Jika kamu mempunyai utang jangka panjang berbunga floating alias mengikuti naik turun sesuai dengan suku bunga. Konsisten bayar lebih banyak dari sekarang karena kedepannya bunga floating pasti akan naik.

Salah satu contoh, yaitu bunga KPR, di awal tahun ini bunga KPR 11 persen dan sekarang sudah naik menjadi 12,5 persen. Untuk tahun depan bisa jadi akan naik sampai 14-15 persen.

4. Hidup frugal

ilustrasi hidup sederhana (Pexel.com/Ivan Samkov)

Mari berempati dengan gaya hidup hemat yang memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Gunakan prinsip value of money dalam setiap pengeluaran, yaitu anggaran yang dibelanjakan dapat menghasilkan suatu nilai dan manfaatkan kupon serta diskon yang kamu punya.

Tidak perlu hambur-hamburkan uang dengan kondisi saat ini. Fokuskan keuangan untuk masa depan jika kamu mempunyai penghasilan lebih dari kebutuhan.

5. Mencari pekerjaan sampingan

ilustrasi seseorang yang sedang bekerja jarak jauh (Pexels.com/Christina Morillo)

Kita tidak tahu sampai kapan badai PHK ini akan selesai dan akan sampai ke hidup kita. Hal yang bisa kita lakukan adalah mencari pekerjaan jarak jauh (remote working) atau flexible working hour.

Buat yang sudah punya pekerjaan, tidak perlu resign dulu. Cobalah untuk bertahan. Jika memang harus resign karena suatu keadaan, periksa dahulu apakah penghasilan di luar pekerjaan kalian bisa menghidupi kebutuhan atau saat kamu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan sekarang.

Takut itu hal yang wajar. Justru baik agar kita lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan. Tips hadapi resesi di atas bisa mulai kamu terapkan dari sekarang sebelum akhir tahun berganti, nih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.