TOBA Dipastikan Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik

- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dipastikan tidak terlibat dalam proyek Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy (WTE).
- Perusahaan lebih fokus menggarap bisnis pengolahan limbah di kawasan Asia Tenggara.
Jakarta, IDN Times - Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, memastikan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tidak terlibat dalam proyek Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy (WTE).
Pandu mengatakan, hal itu juga sudah dinyatakan langsung oleh manajemen TOBA.
“TOBA tidak ikutan dan juga minggu lalu kalau saya tidak salah, teman-teman TOBA sudah mendeklarasikan tidak bakal ikut untuk proyek yang menyangkut WTE Danantara,” kata Pandu di Wisma Danantara, Jakarta, Senin (3/11/2025).
1. TOBA fokus di bisnis pengolahan limbah

Di sisi lain, SVP Corporate Finance and Investor Relations TOBA, Mirza Rinaldy Hippy, mengatakan, perusahaan lebih fokus menggarap bisnis pengolahan limbah atau waste management.
TOBA menyatakan akan fokus pada bisnis pengolahan limbah di kawasan Asia Tenggara.
2. TOBA menilai bisnis pengolahan limbah menarik

Mirza mengatakan, bisnis pengolahan limbah di kawasan Asia Tenggara memiliki potensi yang menarik. Oleh sebab itu, proyek WTE tidak masuk dalam prioritas perusahaan.
“Bisnis pengolahan limbah di pasar internasional Asia Tenggara memiliki potensi yang menarik sehingga keikutsertaan dalam proyek waste to energy yang dijalankan oleh Danantara tidak menjadi prioritas bagi TBS,” kata Mirza dalam konferensi pers Selasa, (28/10/2025) lalu.
3. Klarifikasi soal rumor TOBA diuntungkan di proyek WTE

Perusahaan menyatakan saat ini sedang menjajaki peluang investasi akuisisi bisnis hijau di negara-negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Adapun bisnis waste management sudah diseriusi TOBA sejak 2018, di mana kala itu perusahaan mengakuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES). Ditambah lagi, TOBA mengakuisisi CORA Environment (sebelumnya bernama SembWaste dan Sembcorp Environment) tahun ini.
Perusahaan pun mempersiapkan CORA Environment sebagai salah satu jangkar bisnis, setelah perusahaan meninggalkan sepenuhnya bisnis batu bara pada 2030 mendatang.
Pernyataan tersebut sekaligus untuk meluruskan rumor yang menyatakan TOBA akan diuntungkan dalam proyek WTE, mengingat Pandu Sjahrir merupakan mantan Wakil Direktur Utama TOBA.
"Kami fokus kepada apa yang ada di depan mata saat ini, di mana itu bisa berkontribusi langsung terhadap EBITDA. Makanya saat ini kami prioritaskan, kami melihat aset regional di mana memang secara kesiapan mereka sudah siap, dan berkontribusi langsung terhadap top line maupun bottom line perusahaan," tutur Mirza.


















