Tohom Purba: PLN Jaga Pasokan Listrik dan Ringankan Beban Warga

- PLN membutuhkan waktu untuk sinkronisasi listrik di Aceh
- Koordinasi lintas lembaga penting untuk normalisasi sistem kelistrikan
- Layanan listrik di Aceh belum pulih karena infrastruktur rusak dan desa terendam banjir
Jakarta, IDN Times - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) memberikan apresiasi atas kerja keras PT PLN (Persero) dalam menormalkan distribusi listrik di wilayah terdampak bencana alam di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Di sejumlah daerah yang mengalami kerusakan infrastruktur akibat banjir dan angin kencang, PLN bergerak cepat menembus medan sulit serta melakukan perbaikan jaringan kelistrikan,” ujar Ketua ALPERKLINAS, Tohom Purba, Ketua ALPERKLINAS, Tohom Purba,dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).
.
1. Proses sinkronisasi listrik di Aceh butuh waktu

Menurut Tohom, kehadiran PLN di lokasi bencana untuk memastikan pasokan listrik tetap tersedia selama masa tanggap darurat. PLN juga mengevakuasi instalasi kelistrikan yang terdampak dan menyediakan genset di area kritis untuk menjaga layanan listrik tetap berjalan.
Meski proses sinkronisasi sistem kelistrikan di Aceh masih membutuhkan waktu, Tohom mengimbau masyarakat bersabar dan terus mendukung upaya pemulihan.
“PLN terus bekerja keras dan bergerak melakukan perbaikan. Ini bukan pekerjaan mudah, mengingat besarnya infrastruktur kelistrikan yang rusak serta beratnya medan yang dihadapi,” tambahnya.
2. Pentingnya koordinasi lintas lembaga untuk normalisasi sistem kelistrikan

Selain pemulihan layanan kelistrikan, PLN juga menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak, terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal atau terdampak secara ekonomi. ALPERKLINAS menilai bantuan ini turut meringankan beban masyarakat di tengah krisis.
Tohom menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga agar proses penanganan dan normalisasi sistem kelistrikan dapat berjalan lebih cepat, efektif, dan merata di seluruh wilayah terdampak.
“Kesigapan PLN dalam menjaga suplai listrik merupakan wujud tanggung jawab negara untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi,” ujarnya.
Dengan langkah cepat dan terkoordinasi, PLN diharapkan mampu memulihkan layanan kelistrikan secara menyeluruh dan membantu masyarakat kembali beraktivitas normal.
3. Alasan layanan listrik di Aceh belum pulih

Sementara itu, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menjelaskan alasan layanan listrik di wilayah terdampak banjir di Aceh belum pulih sepenuhnya. Salah satunya karena kondisi infrastruktur yang masih rusak dan beberapa desa masih terendam banjir.
“Beberapa desa infrastrukturnya rusak parah, jalan tidak bisa dilalui, tiang listrik di jaringan tegangan rendah banyak yang roboh, dan sebagian desa masih terendam air,” ujar Bahlil dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Apabila memaksakan aliran listrik dalam kondisi tersebut justru berpotensi membahayakan warga. Namun ia melaporkan pembangunan gardu induk di wilayah itu sudah hampir rampung, dengan progres mencapai 80–90 persen. Ia menargetkan gardu induk selesai pada pekan ini, paling lambat Rabu atau Kamis.
“Setelah gardu ini selesai, aliran listrik dari Arun dan Bireum baru bisa masuk secara normal, dan transmisi untuk jalur Sumatera sudah bisa terkoneksi,” ujarnya.

















