Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
gedung PT BFI Finance Indonesia Tbk (bfi.co.id)
gedung PT BFI Finance Indonesia Tbk (bfi.co.id)

Intinya sih...

  • BFI Finance fokus pada digitalisasi untuk mempercepat proses bisnis dan mengoptimalkan peluang dengan efisien, akuntabel, dan terukur.
  • Pada 2023, BFI melakukan transformasi digital di seluruh lini bisnis dan cabangnya di Indonesia untuk tetap relevan dengan kondisi pasar yang semakin menantang.
  • Hingga September 2024, BFI mencatatkan aset sebesar Rp24,1 triliun dengan laba setelah pajak naik hingga 32,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Digitalisasi telah menjadi pola hidup di berbagai instrumen termasuk di industri pembiayaan. Pola ini telah mendorong banyak perusahaan untuk mengintegrasikan teknologi digital di semua bidang bisnis atau transformasi digital. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menjadi satu perusahaan pembiayaan yang menerapkan digitalisasi tersebut.

Corporate Communication Head BFI Finance, Dian Ariffahmi mengatakan, transformasi digital perlu dilakukan karena selain mempercepat proses bisnis, juga memungkinkan perusahaan pembiayaan untuk mengoptimalkan setiap peluang dengan lebih efisien, akuntabel dan terukur.

Dengan begitu, kinerja perusahaan dapat terus bertumbuh secara berkesinambungan dengan didukung oleh fundamental bisnis yang semakin solid.

"Digitalisasi telah menjadi kebutuhan di hampir semua industri, termasuk pelaku usaha pembiayaan. Oleh karena itu, BFI Finance turut menjalankan strategi tranformasi digital untuk memberikan layanan dengan standar yang lebih tinggi kepada konsumen, sehingga kinerja perusahaan terus positif," tutur Dian, dikutip Senin (18/11/2024).

1. Transformasi digital yang dilakukan BFI Finance selama 2023

BFI Finance menggelar Kegiatan bertajuk "#BFINgangkatUsahaLokal: Belajar Kreatif, Omzet Makin Melejit di Focal Point Medan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Dian mengungkapkan, pada 2023 BFI Finance fokus untuk menjalankan transformasi digital di seluruh lini bisnis dan cabang-cabangnya di Indonesia. Hal tersebut dilakukan BFI untuk merespons semakin besarnya tantangan dan ancaman terhadap sistem keuangan di banyak pelaku usaha di sektor keuangan.

Transformasi itu dibutuhkan agar BFI yang telah beroperasi selama lebih dari 42 tahun tetap relevan dengan kondisi pasar yang semakin menantang ke depannya, sehingga diperlukan optimalisasi dari waktu ke waktu.

"Kami bersyukur dapat menjalankan transformasi digital dengan cepat dan didukung SDM yang berkualitas. Program tranformasi digital inilah yang membuat jumlah tenaga kerja kami di tahun 2023 menjadi sangat tinggi. Ada kebutuhan dukungan dari tenaga eksternal untuk mempercepat tranformasi digital tersebut," ujar Dian.

2. Pembenahan SDM

Partisipasi BFI Finance di perhelatan Surabaya Printing Expo (SPE) berlaku selama 11 - 14 Juli 2024 di Grand City Surabaya. (Dok. Istimewa)

Sejalan dengan program transformasi digital tersebut, BFI juga melakukan pembenahan terhadap sumber daya manusia (SDM).

Akibatnya, terjadi perubahan komposisi karyawan di BFI. Jumlah karyawan BFI pada 30 September 2024 tercatat sebanyak 10.189 orang, baik karyawan maupun karyawan tidak tetap (PKWT).

Jika dibandingkan akhir 2023 yang sebanyak 11.207 orang, jumlah karyawan BFI memang mengalami penurunan 1.018 orang. Dian mengatakan, berkurangnya jumlah karyawan tersebut disebabkan oleh banyak faktor.

Ada yang memasuki masa pensiun, ada yang kontrak kerjanya selesai dan juga ada yang berpindah kerja. Menurut Dian, itu adalah hal yang lazim terjadi di Industri ini.

"Secara keseluruhan, jumlah SDM BFI Finance di tahun 2024 ini tidak banyak berubah dibandingkan tahun 2022 di mana pada tahun 2022, jumlah SDM BFI Finance sudah mencapai 10.111 orang," kata Dian.

"Kemudian pada 2023, BFI Finance sempat melakukan penambahan SDM untuk menunjang kebutuhan bisnis di tahun tersebut yang melonjak pasca COVID-19. Ketika kondisi bisnis sudah berjalan normal, BFI melakukan penyesuaian kembali terhadap jumlah SDM," sambung dia.

3. Capaian dan proyeksi kinerja BFI Finance

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Hingga akhir September 2024, BFI Finance mencatatkan aset sebesar Rp24,1 triliun. Laba setelah pajak per kuartal III-2024 mencapai Rp1,1 triliun atau naik hingga 32,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya

Sementara realisasi pembiayaan baru hingga September 2024 mencapai Rp14,2 triliun atau tumbuh 19,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Adapun di tengah tantangan bisnis yang dinamis saat ini, Dian optimistis perusahaan akan terus tumbuh ke depan. BFI pun memproyeksikan sampai akhir tahun ini aset perseroan akan naik sekitar 10 persen menjadi sekitar Rp26 triliun hingga Rp27 triliun dibanding 2023 yang senilai Rp24 triliun.

“Kenaikan aset tersebut terutama akan didorong oleh pembiayaan yang jumlahnya diproyeksikan sekitar Rp22,4 triliun sampai akhir tahun 2024. Untuk itu kami akan terus mengoptimalkan 267 outlet jaringan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan terbuka juga menambah karyawan baru di masa depan,” papar Dian.

Editorial Team